Ramsyah Al Akhab, Gen Z yang Peduli Dengan Dunia Literasi
Table of Contents
![]() |
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi Ramsyah Al Akhab |
Dulu ketika remaja, saya termasuk orang yang suka baca dan membeli buku. Buku apa saja yang menarik minat dan biasanya berupa novel fiksi seperti Petualangan Lima Sekawan hingga novel dalam negeri karangan Marga T serta Mira W.
Random banget ya kegemaran baca saya ketika remaja. Sejujurnya ada rasa bangga ketika mengingat masa remaja saya ternyata gemar membaca ya. Namun mendadak malu pada diri sendiri kenapa kegemaran itu justru memudar seiring bertambahnya usia.
Kegemaran membaca saya bisa dikatakan luntur bahkan hilang justru saat kuliah, dimana seharusnya seorang mahasiswa itu memperbanyak literasinya agar bisa berprestasi secara akademik. Nyatanya menjadi seorang mahasiswa hingga kemudian belasan tahun kemudian di saat sudah lulus kuliah dan bekerja malah membuat minat baca saya makin rendah.
Bersyukur tidak pernah ada kata terlambat dalam hidup ini, di saat usia tak muda lagi justru saya mulai memberanikan diri melatih untuk bisa membaca segala jenis tulisan, baik itu tulisan di buku non fiksi, artikel media online hingga artikel milik beberapa teman blogger.
Profesi blogger yang saya geluti saat ini memang tanpa rencana sama sekali. Namun saya bersyukur dipertemukan kembali ke dunia literasi meskipun secara online. Zaman makin canggih dan membaca buku tidak harus menggunakan buku fisik, sehingga sekarang saya bisa membaca melalui aplikasi digital berbayar maupun iPusnas digital.
Semangat baru ada di depan saya kembali yaitu berusaha untuk bisa menjadi blogger dengan kualitas lebih baik lagi, tentunya juga harus memperbanyak diksi. Caranya adalah dengan memperbanyak literasi yang dibaca.
Di usia yang tidak muda lagi, saya bangga pada diri sendiri karena masih punya keinginan untuk tetap produktif. Harapannya tentu saja banyak generasi muda di luar sana tidak lupa untuk rajin dan suka membaca buku-buku yang positif agar memperluas wawasan dan membuka peluang di masa depan.
Ada beberapa manfaat positif ketika kita memiliki hobi baca buku, misalnya saja:
- Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa
- Melatih konsentrasi dan juga bisa lebih fokus terhadap sesuatu hal
- Melatih otak agar tidak mudah lupa dan memiliki daya ingat yang tajam
- Melatih fungsi kognitif pada otak agar selalu berjalan dengan baik
Untuk kalian yang belum tahu apa itu penyakit demensia, maka demensia adalah penyakit yang merusak jaringan otak. Apabila terkena demensia, maka dipastikan seseorang akan sulit terhindar dari kepikunan. Oleh karena itu usahakanlah untuk membaca setiap hari meskipun hanya 1 halaman saja.
Jauh di Kepulauan Bangka Belitung, ada seorang laki-laki muda yang bernama Ramsyah Al Akhab dimana dia memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk berinisiatif mendirikan gerakan Diskusi Buku dan Lapak Baca demi menumbuhkan semangat literasi generasi muda di Bangka Belitung.
Saya sangat senang bisa mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara online dengan Ramsyah Al Akhab mengenai program Diskusi Buku dan Lapak Baca yang digagasnya.
![]() | |
|
Awalnya Ramsyah melihat teman-temannya dari Komunitas Aksara Muda Bangka Belitung cukup banyak yang gemar membaca buku hingga sampai mengoleksi buku. Hingga datanglah ide yang mungkin bisa dibilang out of the box dari seorang Ramsyah Al Akhab untuk menggelar lapak baca sekaligus ajang sharing atau diskusi dari buku yang telah dibaca.
Lapak Baca pun akhirnya terbentuk dengan home base atau markas yang berlokasi di Kantin Pahlawan, Sungailiat.
Lapak Baca sendiri secara resmi mulai digelar sejak tahun 2023 dan terus dilakukan hingga sekarang. Saya salut lho dengan tekad Ramsyah bersama rekan-rekannya di Lapak Baca untuk terus konsisten menghadirkan ruang bagi para pegiat literasi.
Peserta Lapak Baca sendiri cukup beragam mulai dari mahasiswa, masyarakat umum, sesama pegiat literasi bahkan terbuka untuk anak-anak. Tentu saja anak yang sudah bisa membaca, dan siswa di bangku SD pun bisa bergabung dengan Lapak Baca.
Ramsyah berharap kegiatan di Lapak Baca dapat mengenalkan dan menumbuhkan semangat literasi dan memantik api literasi untuk sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kepulauan Bangka Belitung. Dengan harapan akhir agar literasi dapat menjadi budaya di Bangka Belitung.
Ada beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan oleh Diskusi Buku dan Lapak Baca, diantaranya:
- Menggelar lapak baca dan sekaligus diskusi terkait buku yang telah dibaca oleh para peserta
- Lapak baca dan panggung seni, dimana kegiatan ini berkolaborasi dengan komunitas Kolektif Dadakan.
- Panggung puisi dan bernyanyi
- Lapak baca dan kelas mendongeng dimana kegiatan lapak baca ditujukan untuk anak-anak sekaligus mengadakan mendongeng untuk anak-anak
Mengenal Lebih Dekat Ramsyah Al Akhab, Pegiat Literasi dari Kepulauan Bangka Belitung
Ramsyah Al Akhab merupakan pemuda yang lahir di Desa Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, 26 tahun yang lalu. Bisa dikatakan, Ramsyah merupakan pemuda dari generasi Z dimana generasi ini lahir di era digital sehingga tentu saja Gen Z memiliki kemampuan di bidang teknologi yang cukup bagus, kreatif serta inovatif. Selain itu juga, Gen Z ini pada umumnya peduli terhadap isu-isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat.Ramsyah Al Akhab merupakan lulusan sarjana Teknik di Universitas Bangka Belitung. Saat ini Ramsyah sedang menempuh Pascasarjana di STAI SADRA dengan disiplin ilmu Filsafat Pendidikan.
Ramsyah mulai mengenal dunia literasi sejak kecil sehingga tak heran jika dirinya dapat memfokuskan diri untuk bergerak di dunia literasi sejak kuliah.
Karena ide yang cukup inovatif di dunia literasi, mengantarkan seorang Ramsyah Al Akhab, pemuda dari Kepulauan Bangka Belitung untuk menerima penghargaan SATU Indonesia Awards di tahun 2024 di bidang pendidikan dengan judul kegiatan Diskusi Buku dan Lapak Baca.
Dalam wawancara melalui pesan WhatsApp, Ramsyah ingin agar kedepannya Lapak Baca terus digalakkan serta berimprovisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kalau bisa dapat menjadi tempat menemukan solusi dari sebuah masalah.
Penutup
Tanpa sebuah keputusan dan tindakan, tidak mungkin sebuah program akan terealisasi. Begitu juga dengan program Diskusi Buku dan Lapak Baca yang dihadirkan oleh Ramsyah Al Akhab di Kepulauan Bangka Belitung.
Semoga kedepannya akan ada lebih banyak lagi pemuda pemudi yang mengikuti jejak Ramsyah Al Akhab dalam upaya menggiatkan literasi di Indonesia dengan harapan agar minat baca masyarakatnya makin tinggi.
#APA2025-ODOP
Referensi:
Wawancara melalui Whastapp Messenger dengan Ramsyah Al Akhab
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/03/perjalanan-ramsyah-al-akhab-menumbuhkan-minat-baca-di-bangka-belitung
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/02/pemuda-buku-dan-lapak-literasi-di-bangka-belitung
https://www.kompasiana.com/kamalsko/54f75a58a3331105348b464b/ternyata-banyak-membaca-bisa-menangkal-penyakit-pikun



Posting Komentar