Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyimak Kajian Online Menjadi Budaya yang Membawa Perubahan

 

Menyimak Kajian Online Menjadi Budaya yang Membawa Perubahan

“Apakah ini perintah Allah!”

Siti Hajar berhenti mengejar suaminya Nabi Ibrahim yang meninggalkannya. Kalimat yang baru didengarkan sangat jelas, ini perintah Allah, meninggalkannya di tempat asing, gurun dan berbatu sendirian dengan membawa bayi yang masih merah.

Tawakal Siti Hajar begitu besar. Sesulit apapun jika itu perintah Allah ia lakukan …

Aku tengah menyimak kajian online. Kajian online merupakan anugrah yang besar. Sarana yang mudah dan menarik untuk menambah ilmu, menguatkan iman, membuka mindset yang sempit.

Kajian Online Membawa Perubahan

Ada dua hal yang terasa sampai sekarang bagai berkarung-karung beban di pundak. Mengurus anak, bekerja di rumah dan juga di luar rumah. Waktu 24 jam terasa belum cukup. Rasa lelah letih secara fisik dan emosional. Mendekati pukul 1 dini hari mata baru bisa terpejam dengan rembesan bening di bantal.

Aku merasa yang paling tidak beruntung. Sementara, teman-teman seangkatan asyik menyelesaikan gelar doktornya, atau beberapa yang menjadi abdi Negara bahkan yang lainnya plesiran di luar negeri. Sedangkan aku gaji mencari sebulan, cuma cukup dihabiskan seminggu.

“What's wrong with me!”

“Enak ya menjadi dia!”

Mengutip kata-kata Dwi Suwiknyo, “Seperti makan yang tak pernah kenyang. Layaknya minum yang tak menjadikan haus itu hilang. Setiap diri termenung dan selalu menginginkan kebahagiaan sebagaimana diri orang lain. Begitulah hidup menjadi sempit karena melihat luasnya hidup orang lain.”

Yah! Aku terpesona dengan kebahagiaan orang lain. Terkukung dalam perasaan sendiri tentang keberuntungan. Jika menilik kisah tentang Siti Hajar, betapa malunya diri. Alhamdulillah dengan menyimak kajian online, tirai yang menutupi kebahagian mulai terbuka. Kembali kepada fitrah sebagai manusia bahwa hidup hanyalah untuk beribadah. Atas dasar perintah Allah. Aku lelah bekerja itu ibadah, bekerja di rumah juga ibadah, merawat anak-anak bukanlah sebuah beban.

Kajian online memberi nasehat bahwa rasa khawatir tentang rejeki Allah adalah barometer rendahnya iman.

Awal Mula Menyimak Kajian Online

Sejak pertama aku kenal internet kajian online sudah ada. Semakin ramai dan menjadi kebiasaan pada pandemi 2019. Rasa khawatir tertular dan menularkan virus membuat tempat kajian dan ibadah dibatasi sehingga para ustadz dan ustadzah memanfaatkan media sosial untuk berdakwa.

Aku sendiri merasa diuntungkan, kajian online memiliki beberapa kelebihan, seperti:

Waktu Mendengarkan Fleksibel

Menyimak kajian online waktunya fleksibel sehingga bisa disisipkan dalam agendaku sebagai mom yang sibuk. Untuk kajian streaming dan live memang perlu meluangkan waktu. Namun, kita masih bisa menikmati recordnya.

Ada hasil perubahan yang terarah ketika membuat jadwal rutin menyimak kajian. Hati tidak menjadi keras dan dapat memperkuat iman.

“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara terus-menerus, walaupun sedikit.” (HR. Muslim)

Bisa Didengarkan Dimana Saja

Melalui ponsel, aku bisa mendengarkan kajian dimana saja. Saat menunggu antrian. Menunggu jemputan. Bahkan saat beraktivitas di rumah. Terasa tiba-tiba pekerjaan beres, pikiran fokus ke isi kajian. Sambil bergumam, “oh iya, aku nanti seperti ini ah ….! Aku akan lebih baik.” Afirmasi tersebut membuat rasa bahagia dan pekerjaan jadi ringan.

Dapat mendengarkan Kajian sesuai Kebutuhan

Tidak ada yang kebetulan, semua takdir Allah, termasuk kajian apa yang didengar. Sesuai pengalamanku, ketika pikiran penuh sesak merasa hidup tidak beruntung. Muncul kajian online di beranda media sosial dan merasa, “kok pas betul dengan kondisiku sekarang!”

Aku merasa ini salah satu kelebihan kajian online. Bisa searching sesuai dengan kebutuhan. Butuh tahu tentang syariat apa? Tinggak klik kata kunci, kita tinggal pilih kajian.

Sebagai Sarana untuk Mendakwahi seseorang

Pernah gak sih berfikir mendakwahi seseorang? “Duh, aku kan bukan dari pondok! Gak enak aja ngomongin, tapi kalau tidak disampaikan ‘kan kasihan dianya!” Serba salah. Namun, dengan memutar kajian kita sudah mendakwahi secara tidak langsung. Syukur, jika kesempatan berdialog setelah pemutaran kajian.

Yang lagi ngetren adalah budaya melanjutkan link kajian di group whatsapp ataupun facebook. Dengan begini, kita juga ikut menyebarluaskan kebaikan.

Budaya Menyimak Kajian Online Apakah Berpahala?

Peliknya kehidupan dengan ilmu yang terbatas dan pengetahuan yang tidak seberapa kita akan menjadi seperti baling –baling diatas bukit. Kadang bersyukur namun banyak kufur. Untuk itu budaya menyimak kajian online sama halnya dengan kebiasaan menghadiri majelis ilmu. Bedanya menggunakan teknologi secara online, tidak hadir secara langsung.

Apakah berpahala, aku yang awam ini merasa kegiatan ini memberi hidup pada hati. Dan menurut ustadz Adi Hidayat, seseorang yang menyimak ilmu secara online atau tidak langsung juga termasuk dalam bermajelis ilmu. Mendapatkan pahala juga keberkahan.

Ini di luar konteks hadiri kajian secara offline ya! Tentu saja lebih baik jika berkumpul dengan orang-orang baik secara tatap muka.

Membawa Perubahan-perubahan Kecil

Seperti pada judul artikel ini, menyimak kajian online menjadi budaya yang membawa perubahan-perubahan dalam hidupku, seperti;

  • Aku merasa menjadi orang yang beruntung

“Apakah ada yang lebih beruntung dari mereka yang mendapatkan pertolongan Allah?”

 Yups, setiap kajian yang kusimak, rasa-rasanya sesuai dengan kondisiku saat itu. Sehingga, aku anggap ini adalah sarana seperti menjadi pengingat.

  • Lebih menikmati hidup yang dijalani. Menjalani, menikmati apa yang menjadi porsi diri sendiri. Dengan begitu hati menjadi tentram.

  • Menjadi lebih produktif, terasa mudah karena lillah. Jika melihat agendaku setiap hari terasa sesak, dari start jam 5 pagi, kemudian mulai bekerja diluar rumah pukul 7 pagi s/d jam 12 siang. Kembali ke rumah pekerjaan rumah menanti, plus drama dua anak yang kadang bikin keki.

 

Kajian Online Menjadi Budaya yang Membawa Perubahan seperti

Namun, sekarang dibuat santai saja. Sambil masak atau strika putar kajian. Ternyata efeknya lebih nyaman ketimbang tayangan lainnya. Bahkan, sekarang lebih produktif. Aku bisa menulis di malam hari ketika anak-anak sudah tidur.

“Gak capek? Gak ngantuk?”

Manusiawi sih. Rasanya bahagia saja. Mungkin ini perubahan yang diberi, diberi nikmat untuk mensyukuri.

Jangan pusing terlalu banyak kerjaan, sebab lebih pusing lagi jika tidak tau mau mengerjakan apa!

Hanya saja, ketika akan tidur berdoa,” Ya Allah, hilangkanlah penatku, rasa kantukku dan bangunkanlah esok pagi dalam keadaan segar dan bersemangat.”

Alhamdulillah, meski baru bisa menutup kerjaan di tengah malam, badan terasa ringan dan sehat.

Manfaat Internet

Nah, itulah manfaat internet yang kurasakan. Dahulu, sekitar tahun 2013 kebiasaan mendengar kajian secara online juga sudah dilakukan banyak orang. Biasanya kami berbondong-bondong ke warnet untuk download berbagai kajian dan menyimpannya di plesdisk. Satu jam bayar Rp.4000.

Namun apa daya, terkadang sampai di rumah plesdisk terkena virus dan memusnahkan file penting yang ada di laptop. Sekarang, Alhamdulillah tidak perlu lagi ke warnet. Internet dengan mudah masuk ke rumah-rumah. Kesempatan menyimak kajian terbuka luas.

Coba deh, hari-harimu diisi dengan menyimak kajian, rasakan perubahan pada diri.

Menyimak kajian Online, Habiskan Paket Data?

Untuk kerjaan dan pemakaian internet. Sebelumnya, tiap bulan aku dan suami menghabiskan Rp.400.000 Seiring waktu bertambah saat anak-anak belajar jarak jauh. Pemakaian untuk memutar video, upload konten serta pemenuhan kerjaan dalam menulis.

Fix, kebutuhan bertambah. Butuh layanan yang tidak menggoyahkan kantong alias hemat. Seorang teman mengenalkan IndiHome dari PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk yang bergerak dalam bidang internet on-fiber tv kabel dan telepon rumah.

IndiHome

“Mumpung lagi promo!” paparnya.

Dia menambahkan per bulan hanya bayar Rp200.000-an dengan biaya pasang Rp. 150.000 saja. Sudah bisa nikmati akses internet dengan kecepatan 30 Mbps dan bonus nelpon hingga 50 menit.

Dia sendiri bayar tagihan IndiHome sebesar Rp. 682.650 per bulan dengan manfaat tak terbatas. Kecepatannya wus wus sampai 100 Mbps, bisa nelpon kemana saja selama 10 menit. Puas nonton Disney+ Hotstar.

Tagihan segitu tidak dipakai pribadi lho, namun lebih lima karyawan di kliniknya. Hemat banget ‘kan?

manfaat tak terbatas

Cocok sekali nih untuk mom sepertiku yang butuh layanan internet super ngebut. Menyimak kajian online tidak takut habis paket. Dan tidak perlu emosi ketika ada kerjaan menulis, sebab upload dan download tidak ada kendala.

Lebih Dekat dengan Indihome

Sebelum pasang sengaja aku browsing tentang layanan Internetnya Indonesia. Review nitizen sejauh ini benar. Faktanya pelanggan IndiHome terus meningkat. Tercatat hingga akhir Maret 2022 mencapai 8,7 juta, mengalami peningkatan 7,2% dari tahun sebelumnya.

Keren!

Orang-orang disekelilingku rata-rata juga menjadi pelanggan IndiHome yang telah hadir di tengah masyarakat Indonesia sejak 2015. Dahulu namanya Speedy. Mereka satu persatu diminta untuk beralih menggunakan IndiHome, dikarenakan layanan dihentikan pada tahun tersebut.

IndiHome adalah program dari proyek utama Telkom, Indonesia Digital Network 2015, bersama sejumlah pengembang teknologi telekomunikasi membangun rumah berkonsep digital.

Waktu itu itu aku sudah bekerja di perusahaan rekanan Migas. Setiap bulannya aku yang bertugas membayar tagihan. Yang menjadi catatanku adalah pelanggan bebas berselancar di internet dengan cepat dan stabil.

Apalagi sekarang IndiHome telah melakukan perbaikan ratio Upload dan Download (UL:DL) sehingga membuat upload pelanggan semakin cepat, peningkatan throughput atau bandwidth aktual yang terukur, dan penurunan latency.

Tambahannya, IndiHome benar-benar manjakan pelanggan dengan customer loyaltyseperti:

  • Higher Speed Same Price (HSSP), yaitu pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan penyesuaian kecepatan internet lebih tinggi tanpa adanya biaya tambahan.

  • Kategorisasi segmen High Value Customer (HVC), yaitu reward bagi pelanggan setia IndiHome dengan minimal berlangganan 18 bulan untuk paket mulai dari Rp300.000 - Rp700.000 atau reward untuk customer yang telah berlangganan minimal 3 bulan untuk paket berlangganan di atas Rp700.000.

  • Pemberian poin reward (gamification), dan

  • Berbagai benefit-benefit menarik lainnya.

Penutup

Sebagai penutup dari artikel ini aku mengutip perkataan, Vice President Marketing Management Telkom, E. Kurniawan, “Sebagai Internetnya Indonesia, IndiHome terus berupaya untuk mengembangkan peningkatan layanan. Kami menghadirkan berbagai inovasi yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Selain program UL:DL dan HSSP, kami juga mengembangkan digitalisasi layanan hingga customer care,"

Nah, cocok sekali bersama IndiHome memperoleh manfaat tak terbatas internetnya Indonesia. Salah satunya yaitu kebiasaan menyimak kajian online yang membawa perubahan di dalam hidup. Budaya yang baik, bukan?

 

Halamansekolah.com
Halamansekolah.com Seorang pembelajar, yang ketika merasa lelah, ia ingat bahwa hidup ini hanya untuk beribadah. Dan momen itu sebentar saja.

5 komentar untuk "Menyimak Kajian Online Menjadi Budaya yang Membawa Perubahan"

  1. Beruntung ya ada IndiHome dengan kecepatan unlimited nya sehingga bisa menikmati kajian online tanpa kendala ..semoga semakin banyak inovasi yg dibuat IndiHome kedepannya

    BalasHapus
  2. Jadi ingat dulu ke warnet sejam ya 4ribu tapi saya suka kebablasan gitu sampai 10ribu, hehehe. Sekarang sudah enak banget dengan adanya provider internet dan IndiHome jadi solusi juga

    BalasHapus
  3. Baik banget keren deh kalau bisa konsisten. Aku masih sulit di konsisten aja. Padahal Internet lancar.

    BalasHapus
  4. Mbak, aku termasuk yg suka denger kajian online juga, cuma emg gak sering sih hehe. Untungnya ada internet IndiHome ya, kebetulan aku juga berlangganan, jadi gak perlu takut kuota habis.

    BalasHapus
  5. Bener lho mbak. Pas kajian itu kaya dinasehatin sesuai kondisi dan keadaan yg dialami saat itu. Kaya puk puk langsung dari Allah dengan prantara kajian. Ak srg begitu. IndiHome mantap ya mba. Bikin makin lancar kajian dan produktif :)

    BalasHapus

Komentar yang baik akan kembali ke pemiliknya. Jadi, berkomentarlah yang baik saja.