Kenali Gejala Cacingan yang Terjadi Pada Anak dan Dewasa

Daftar Isi

 

kenali-gejala-cacingan-yang-terjadi-pada-anak-dan-dewasa


Sering mendengar statement seorang ibu ketika anaknya tidak mau makan. Disimpulkan bahwa anak tersebut mengalami gejala cacingan. Benarkah? Nah disini aku mau sharing, Apa sih gejala cacingan yang terjadi pada anak dan dewasa. Dewasa? Iya ternyata cacingan bisa juga terjadi pada orang dewasa.

Kenali yuk, sebab ini bisa jadi masalah serius untuk kesehatan anak dan juga pada orang dewasa. Setelah kenal, tentunya kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk menanganinya.

Dilansir dari hellosehat dot com, cacingan memiliki arti penyakit infeksi parasite cacing yang tinggal dalam usus manusia. Cacing tersebut berdiam diri di usus, hidup dan berkembang biak dengan mengambil sari-sari makanan yang masuk ke usus.

Inilah Gejala Cacingan yang Terjadi pada Anak dan Dewasa Secara Umum

Anak anak atau orang dewasa mengalami gejala tertentu ketika terinfeksi parasit cacing. Nah, Berikut ini gejala cacingan yang terjadi pada anak dan dewasa:

Rata-rata anak akan timbul gejala seperti rasa gatal di anus dan vagina. Biasanya pada malam hari terasa gatal yang hebat. Mengakibatkan anak akan sering terbangun. Ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan si anak. Anak menjadi mudah lelah, lesu malas dan mengalami penurunan kemampuan berfikir. Jika gejala ini terjadi segera lakukan penanganan.

Orang Dewasa Juga Bisa Kena Cacingan?

Orang dewasa pun bisa terinfeksi cacingan. Gejala pada orang dewasa terasa mudah lelah, berat badan menurun, sakit perut, diare, mual dan muntah. Apakah anda pernah merasakannya, jangan jangan gejala cacingan. Segera cari tahu yuk!

Gejala Cacingan Sesuai dengan Jenis Cacing yang Menginfeksi

Gejala cacingan biasanya sesuai dengan jenis cacing yang menginfeksi. Jenis cacing yang tersebut antara lain:

Cacing Kremi dan Gejala yang disebabkan

Cacing kremi menginfeksi pencernaan. Bentuknya sangat kecil, berwarna putih. Biasanya ditemukan pada anak anak. Penyebabnya adalah terkontaminasi telur cacing kremi.

Penderita cacing kremi akan mengalami kesulitan tidur waktu malam, karena merasa gatal yang luar biasa di anusnya. Waktu tersebut adalah momen dimana induk cacing kremi bertelur di sekitar anus.  Gejalanya terjadi ruam merah dan sangat gatal. Terdapat cacing di sekitar anus dan juga fases si anak.

Cacing Gelang dan Akibatnya

Cacing gelang biasanya tumbuh di daerah tropis yang sanitasi dan kebersihannya kurang baik. Cacing gelang hidup di usus manusia menjadi parasit melalui makanan yang terlanjut terkontaminasi telur cacing gelang.

Akibatnya, cacing tersebut berkembang biak di usus dan menetas menjadi larva bahkan spesies tertentu akan pindah ke paru-paru. Ada juga yang keluar melalui tinja. Nah, ketika cacing gelang tumbuh dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan muntah, diare, rasa tidak nyaman di perut dan terganggunya pertumbuhan karena makanan telah dicuri parasite tersebut.

Cacing Pita dan Gejala yang muncul

Cacing pita adalah parasit yang sangat berbahaya bagi manusia. Ia tumbuh di dalam tubuh bisa mencapai panjang 15 cm. Cacing pita masuk kedalam tubuh manusia melalui air atau makanan yang terkontaminasi telur cacing.

Jika anda menyukai makan daging mentah atau setengah matang sebaiknya hati-hati. Sebab, cacing pita bisa masuk melalui makanan tersebut.

Nah, ketika terjangkit cacing pita, gejala yang muncul biasanya tidak selera makan, mual muntah, sakit, demam, sulit tidur, bahkan bisa menyebabkan kejang.

Gejala Terinfeksi Cacing Tambang

Hati hati jika memiliki kebiasaan bertelanjang kaki. Cacing tambang bisa masuk kedalam pori-pori kulit pada kaki. Lalu, akan mengalami gejala gatal dan ruam merah. Jika tidak diobati maka akan berkembang biak di dalam usus. Gejalanya diare, kurang nafsu makan, mudah lelah, amnemia. Dalam kasus yang lebih parah, saat buang air besar akan mengeluarkan darah.

Cacing Pipih dan Gejalanya

Mengkonsumsi sayuran mentah dalam kasus tertentu ternyata tidak baik. Apalagi untuk jenis sayur salada air. Bisa jadi telur cacing pipih ada di sana. Kemudian masuk kedalam tubuh bersama sayuran mentah yang dimakan. Jika terinfeksi cacing ini, akan timbul gejala seperti adalah diare, mual sakit perut, lemah dan lesu.

Cacing Trichostrongylus Colubriformis dan Orientalis

Telur cacing jenis Trichostrongylus Colubriformis biasanya dikeluarkan oleh mamalia herbivora. Setelah beberapa hari berkembang di atas tanah. Sayuran dan air yang terkontaminasi larva ini dapat menyebabkan infeksi jika tertelan atau terminum oleh manusia.

Sebaiknya memakai alas kaki di daerah pertanian yang menggunakan pupuk dari kotoran herbivore. Dan memasak sayur sayuran sampai matang sebelum dikonsumsi.

Upaya Mencegah Cacingan

Nah, itulah 6 jenis cacing yang dapat menginfeksi anak dan orang dewasa serta gejala yang ditimbulkan. Mengikuti falsafah mencegah lebih baik dari pada mengobati, ini adalah upaya pencegahan agar anak anak dan orang dewasa tidak terinfeksi.

Yuk,  jaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari cacingan. Baik kebersihan di dalam rumah, di dalam kamar mandi, sekitar rumah dan menjaga kebersihan hewan peliharaan.

Selain itu, sesering mungkin mencuci tangan. Terutama cuci tangan sebelum makan. Kemudian jangan lupa memakai alas kaki kemanapun melangkah.

Terakhir, Makan makanan yang sudah diolah secara baik, tidak mentah atau setengah matang dan biasakan bersama seluruh anggota keluarga untuk rutin minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.

Mengenali Konvermex, Pyrantel Pamoate Obat Cacing Keluarga Dosis Sekali Minum

konvermex-obat-cacing-keluarga
Sumber: Konimex.com

 

Salah satu obat cacing yang saya konsumsi adalah Konvermex, Pyrantel Pamoate. Minum rutin enam bulan sekali untuk pencegahan. Konvermex, Pyrantel Pamoate adalah obat yang banyak disarankan untuk penanganan cacingan yang aman. Mudah didapatkan di pasaran secara bebas.  Hal ini juga sesuai rekomendasi WHO.

Selain itu, ini juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis cacingan.  Konvermex, Pyrantel Pamoate obat cacing keluarga yang berbentuk suspensi dan tablet atau kaplet. Menariknya mampu menghancurkan cacing di tubuh dan mengeluarkannya tanpa pencagar. 

Dosis Obat Cacing

Untuk memberikan obat cacing untuk anak, sebaiknya membaca aturan dan efek sampingnya yang terdapat di kemasan ya!Jika perlu konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Untuk suspensi 125 mg, dosis anak-anak dibawah 10 sd 15 th 3 sendok takar per hari. Anak dibawah 5 sd 9 tahun 2 sendok takar per hari, kurang dari 5 tahun 1 sendok takar perhari.

Dosis Suspensi 250 mg untuk dewasa, tersedia dalam suspensi rasa vanilla latte dan kaplet

Konvermex 250 untuk dewasa tersedia dalam sediaan suspensi rasa vanilla latte dan kaplet. Yaitu 1 takaran atau 10 ml.

aku-dan-konvermex-250

 

Selanjutnya, Tablet 125 mg untuk dosis anak tersedia dalam Suspensi rasa jeruk dan tablet. Untuk umur 2 sd 6 tahun dosisnya 1-2 tablet. Umur 6 sd 12 tahun 2 -3 tablet dosisnya. Anak lebih dari 12 tahun, 3 -4 tablet.

Kaplet 250 mg untuk dosis dewasa, diminum sebelum tidur sebanyak 2 tablet per hari.

Kesimpulan

Nah, itulah gejala cacingan yang terjadi pada anak dan dewasa. Sekaligus penangannannya dengan memberikan sesuai dosis yang dianjurkan tertera pada kemasan. Jangan lupa, tetap membaca aturannya sebelum mengkonsumsi ya. Dan jaga kebersihan agar mencegah dari cacingan.

 

 

Posting Komentar