Adopsi Hutan, Alternatif Pelestarian Hutan Kekinian

Daftar Isi

Masih ingatkah kebakaran tahun 2019? Menurut catatan pemerintah, ada lebih satu juta hektar hutan terbakar. Ada sekitar 708 juta ton karbon dioksida terlepas dari atmosfer. Terhirup. Rasanya seperti di ruang tertutup lalu dialiri asap. Dada sesak. Mata sering mengernyit karena perih. Anak-anak terpaksa diliburkan dari sekolah. Menyisakan cerita bahwa kerusakan hutan menjadi momok menakutkan tidak hanya fauna yang ada didalamnya atau orang-orang yang hidup berdampingan langsung. Namun, seluruh isi alam merasa akibatnya. Negarapun mengalami kerugian lebih dari 5 miliar. Saya abadikan kisah ini di sini.

Pertanyaanya hutan terbakar atau dibakar? Disini saya sebagai orang awam tidak menyinggung hal tersebut. Biarlah proses menemukan akhir dari permasalahan itu. Berhenti saling menyalahkan, saya tertarik dengan hutan Itu Indonesia yang sudah berkolaborasi dengan mitra pendukung mensosialisasikan aksi adopsi pohon di hari hutan Indonesia, pada tanggal 7 Agustus 2020 lalu.

Kenapa Adopsi Pohon Menarik Perhatian Saya?

Saya tertarik karena prihatin mengamati kondisi hutan kita sekarang. Informasi yang saya baca mengungkapkan bahwa hutan kita tidak sedang baik-baik saja. Meskipun kebakaran sudah teratasi nyatanya ditempat saya tinggal, Jambi memperlihatkan lanskap Berbak-Sembilang secara keseluruhan di provinsi ini dan Sumatera Selatan kehilangan lebih dari 91.500 hektar hutan primer. Data ini menurut studi tahun 2019 dan data satelit dari University of Maryland yang divisualisasikan di Global Forest Watch (GFW).
 
Divisualisasikan oleh Global Forest Watch menunjukkan hilangnya tutupan pohon di wilayah Berbak dan Sembilang di Taman Nasional Berbak-Sembilang. Sumber gambar :Mongabay.com


Tidak bisa dipungkiri, ini adalah kabar buruk. Kita butuh hutan, dulu, sekarang dan nanti. Ada ketergantungan dengan hutan. Hutan membantu menjaga iklim agar tetap stabil. Hutan mempunyai kemampuan menghirup karbon dan menghilangkannya dari atmosfer. Hutan mampu menyimpan hampir 300 miliar ton karbon. Lalu, bagaimana jika hutan banyak yang hilang? 


Mengurangi dampak hutan yang hilang, hutan itu Indonesia bersama WARSI dan WWF Indonesia  mengadopsi sebanyak 1039 pohon yang tersebar di hutan adat Rantau Kermas , Jambi, hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat dan TN Rinjani. Mengadopsi pohon berarti kita telah ikut terlibat dalam usaha mengurangi potensi hilangnya hutan. Tindakan nyata ini melindungi hutan dan keanekaragaman di dalamnya. Membantu agar iklim tetap seimbang dan stabil.

“Jika kita pernah sakit dan menderita karena kehilangan, berfikirlah untuk menjaga yang masih ada.”

Apa yang Harus Kulakukan untuk Menjaga agar Hutan Tidak Hilang?  

Hutan itu Indonesia menjabarkan ada 6 aksi yang bisa kita lakukan agar hutan tidak hilang yaitu: 

Ikut kampanye #jagahutan

Ikut memperingati hari hutan Indonesia pada tanggal 7 Agustus. Ketika kita memperingati hari hutan Indonesia, masyarakat jadi tahu dan pikiran akan terpusat ke hutan. Ini bisa dijadikan sarana untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga hutan. 

Mengonsumsi Hasil Hutan

Hutan menghasilkan kekayaan yang melimpah, seperti madu, buah-buahan, umbi-umbian. Dengan mengonsumsi hasil hutan kita turus melestarikan hutan. Namun, sebaliknya perlu dikurangi penggunaan seperti tisu, kertas dan kemasan makanan yang terbuat dari kayu hutan.

Berkunjung ke Hutan

Melihat, menghirup dan menikmati keindahan hutan secara langsung akan membuat kita mencintai hutan. Di daerahku hutan adat, Lubuk Beringin yang terletak di Bathin III sangat indah, pohon berdiri kokoh yang terdiri dari pohon yang berusia sudah tua. Sungai yang mengalir, gemericiknya membuat hati fresh. Untuk sampai ke tempat ini hanya butuh waktu satu jam perjalanan dari kota Bungo. Tiket masuk suka rela. Kelelahan menempuh perjalanan  yang mendaki dan menurun akan teobati dengan mandi di sungai Lubuk Beringin yang alami terbentuk dari hutan sebagai puncak keindahan sekelilingnya.

Ceritakan tentang Hutan dengan Karya dan Talentamu

Kita bisa mengajak untuk melestarikan hutan dengan cara bercerita, dengan sebuah tulisan atau melalui bakat bermain musik, menyanyi yang semuanya terinspirasi dari hutan kita yang hebat.

Mengadopsi Pohon di Hutan

Adopsi pohon, kita bisa mendonasikan uang pada pengelola hutan untuk menjaga pohon agar tetap lestari.

Pengertian adopsi hutan

Cari Tahu Apa itu Adopsi Hutan, Yuk!

Dilansir dari hutan itu Indonesia, mengadopsi pohon adalah mengapresiasi kehidupan-kehidupan alam liar yang telah tumbuh berpuluh-puluh tahun dan kehidupan masyarakat sekitar hutan yang secara arif menjaga dan memelihara pohon-pohon di sekitar mereka.

Gerakan adopsi hutan merupakan gerakan gotong royong, saling membahu dan semua bisa ikut terlibat dalam menjaga hutan yang masih ada. Dengan cara kita mendonasikan sejumlah uang, kemudian nanti akan disalurkan kepada lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan adat, melengkapi peralatan, membuka usaha hasil non-kayu dan klinik kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Masyarakat adat atau masyarakat yang tinggal di kawasan hutan desa, sangat membantu dalam menjaga kelestarian hutan. Ada peraturan atau falsafah turun temurun yang menjadi kekuatan untuk menjaganya. Namun, pergerakan ekonomi yang sangat lambat di masa pandemic, banyak orang dirumahkan dan banyak orang tidak mempunyai uang, tentunya sedikit banyak mempengaruhi masyarakat adat dan menghambat kelancaran menjaga hutan. Bertambah horor jika sewaktu-waktu dapat tekanan dari perkebunan untuk menumbangkan pohon. Pilihan yang sulit bukan?

Pengalaman suami saya ketika berkunjung ke hutan desa, Lubuk Beringin. Kehidupan masyarakat adat di lingkungan hutan memang terlihat miskin. Rata-rata mereka bekerja sebagai petani karet yang turun-temurun sudah digarab. Nah, harga karet terjun bebas pula selama pandemic ini.

Jadi, adopsi hutan ini sangatlah tepat membantu masyarakat adat untuk tetap survive dan menjaga kelestarian hutan. Barangkali, uang yang kita donasikan tidak seberapa namun menurut mereka itu adalah anugrah terbesar. Diterima dengan senyum terkembang dan rasa syukur yang berkali-kali diucapkan.

Keuntungan adopsi hutan

Apa Sih Keuntungan Adopsi Hutan untuk Diri Sendiri?

Adopsi hutan selain bermanfaat untuk masyarakat adat dan hutan itu sendiri, juga bermanfaat bagi yang  berdonasi lho, seperti: 

Adopsi Hutan, Berkesempatan Beramal Jariah  

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon/ tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits no.2321).

Nah, dengan adopsi hutan, kita ikut berkontribusi dalam menjaga kelestariannya. Menjadi sedekah kita. Menjadi amal jariah. Bahkan dalam redaksi yang berbeda disebutkan meskipun telah tahu bahwa esok akan kiamat, tetap disunahkan untuk menanam. Coba bayangkan banyaknya pahala yang kita dapat dari kebaikan sebuah pohon yang kita donasikan. Ketika pohon memberi buah lalu dimakan. Ketika pohon itu dimanfaatkan dan oksigennya dihirup oleh fauna dan banyak orang. Yuk, turut adopsi hutan!

Adopsi, Alternatif Pelestarian Hutan

Adopsi hutan adalah memelihara pohon yang telah ada. Ini adalah pelestarian hutan yang menurut saya kekinian. Mudah. Semua orang bisa terlibat, meskipun tinggal diluar Negeri. Semua kalangan masyarakat bisa menjaga hutan. Hanya dengan satu klik berdonasi, bisa ikut melestarikan hutan. Jadi jangan cemas jika tinggal di kota atau luar Negeri dan dalam situasi rebahan saat pandemic, tinggal klik donasi saja kok!

Cara adopsi hutan
Bagaimana Cara Ikut Adopsi Hutan?
Ada empat langkah untuk ikut adopsi hutan, yaitu: 
  1. Buka https://kitabisa.com/campaign/harihutanid lalu klik masuk untuk berdonasi 
  2. Masukan nominal donasi yang anda inginkan, anda bisa mulai berdonasi minimal Rp. 10.000 hingga jumlah tidak terbatas.
  3. Pilih metode pembayaran. Melalui bank apa anda akan transfer donasi 
  4. Ikuti instruksi pembayaran. Anda akan mendapatkan kode transfer mengikuti nominal yang akan dibayarkan. Lalu, silahkan transfer.

Selamat! Anda sudah terlibat dalam hal baik yaitu menjaga hutan dan kelangsungan hidup keaneragaman hayatinya. Berapapun uang yang kita sumbangkan untuk adopsi hutan sangat membantu masyarakat adat dalam melestarikan hutan. Jika mereka cukup finansial jangankan menjaga, mereboisasi hutan tanpa dimintapun insya Allah bersedia. Mereka ikut menjaga kelangsungan hidup orang banyak. Menjaga pasokan oksigen. Membiarkan hutan menyerap karbon dioksida. Memungkinkan iklim agar tetap stabil. Mengulang kutipan,



“Jika kita pernah sakit dan menderita karena kehilangan, berfikirlah untuk menjaga yang masih ada.”

Yuk, lestarikan hutan kita yang masih ada dengan cara kekinian, yaitu adopsi hutan!

Sumber: 
  1. https://hutanitu.id/
  2. https://news.mongabay.com/2020/08/indonesia-welfare-program-poverty-alleviation-pkh-deforestation-study/
  3.  








88 komentar

Komentar yang baik akan kembali ke pemiliknya. Jadi, berkomentarlah yang baik saja.
Comment Author Avatar
23 Agustus 2020 pukul 17.00 Hapus
Besar kecilnya, yg penting kita ikhlas saja ya dalam donasi ini. Harapan terbesarnya semoga hutan kita tetap bisa terjaga dan lestari. Aamiin...
Comment Author Avatar
24 Agustus 2020 pukul 21.23 Hapus
Aamiin. Kalau bisa sih besar tapi iklas ya mbak.
Comment Author Avatar
24 Agustus 2020 pukul 11.55 Hapus
kelestarian hutan memang harus kita jaga bersama. Adopsi pohon rasanya sangat tepat untuk kita lakukan. Apalagi sudah ada wadah donasinya. Pasti lebih mudah ketimbang inisiatif sendiri nanam pohon di sembarang lokasi ya
Comment Author Avatar
24 Agustus 2020 pukul 21.24 Hapus
Betul kak, demi kita dan anak cucu kita. Gak perlu repot pula, jika ada kesempatan silahkan ikut berdonasi ya kak.
Comment Author Avatar
24 Agustus 2020 pukul 13.40 Hapus
Keren banget HutanItu.id ya mbak. Kemarin sempat ikutan donasi meski nggak seberapa, coba kalau banyak orang yg tergerak buat adopsi hutan ya. Aku yakin di masa depan kehidupan bakal tetap seimbang :)
Comment Author Avatar
24 Agustus 2020 pukul 21.26 Hapus
Aamiin. ngak seberapa kalau terkumpul bakal banyak ya kak, yang penting ada gerakan hati.
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 09.03 Hapus
Kadang merasa sedih dg hutan kita, yg dulu di sebut negri zamrut katulistiwa, kini mulai memudar, semoga terselamatkan yg masih tersisa hutan Indonesia, untuk rakyat dan penduduk dunia.
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 13.27 Hapus
Aamiin, yuk kak ikut berperan dalam barisan penjaga hutan dengan ikut berdonasi.
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 09.16 Hapus
Seru sekali kalau bisa memberikan sedikit sumbangsih untuk melestarikan hutan Indonesia yang terkenal dgn keragaman flora fauna'y..
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 13.28 Hapus
Betul kak, jangan lupa ikut donasi ya kak.
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 13.17 Hapus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 13.18 Hapus
Semoga tahun ini dan seterusnya ga ada lagi karhutla ya Mba, semoga perjuangan mereka-mereka yang berkontribusi demi mencegah kebakaran hutan dapat berhasil secara maksimal
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 13.29 Hapus
Aamiin, semoga saja kak, pihak berwenang segera mengantisipasi dan kita sebagai masyarakat terus mendukung usaha tersebut.
Comment Author Avatar
25 Agustus 2020 pukul 23.56 Hapus
Kebakaran hutan yang terjadi lagi dan lagi memang mengkhawatirkan. Sebagai penduduk Pulau Jawa yang tidak merasakan kabut asap, nih. Gimana coba yang tempat tinggalnya berdekatan dengan hutan? Segala aktivitas sebagai manusia terganggu, masa depan kita dan anak cucu pun dipertanyakan juga hutan terus rusak.

Saya baru dengar istilah Adopsi Hutan ini, nih. Sangat mendukung tentunya. Ayo, kita kembalikan hutan kembali rimbun dan biarkan masyarakat adat mengelola hutan secara alami.
Comment Author Avatar
26 Agustus 2020 pukul 19.10 Hapus
Wah semoga postingan ini mengenalkan tentang adopsi hutan dengan benar ya kak. Terimakasih sudah berkunjung.
Comment Author Avatar
26 Agustus 2020 pukul 05.26 Hapus
Berdonasi untuk kegiatan yg bertujuan untuk melestarikan hutan, ini yg kadang luput dari perhatian. Padahal ini juga merupakan ladang pahala dan memberikan manfaat yg besar untuk keberlangsungan hidup manusia
Comment Author Avatar
26 Agustus 2020 pukul 19.11 Hapus
Benar kak, alhamdulillah ada hutan itu indonesia dan para mitra yang mulai menggerakan pelestarian hutan ini.
Comment Author Avatar
27 Agustus 2020 pukul 09.37 Hapus
Pelestarian hutan ternyata bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Saya baru tahu mbak. Dan sekarang ada bentuk donasinya. Iya benar sekali, bagi kita yang tidak bisa terjun langsung. Kita bisa memberikan sebagian rejeki yg kita punya. Sodaqoh hutan
Comment Author Avatar
27 Agustus 2020 pukul 21.47 Hapus
Betul mbak, makanya saya suka menyebutnya pelestarian kekinian. Dengan cara adopsi pohon.
Comment Author Avatar
27 Agustus 2020 pukul 16.19 Hapus
beberapa untuk menjaga hutan sudah dilakukan meskipun belum maksimal tapi diusahakan, semoga bisa bisa maksimal, dan sekarang lagi memperjuangkan tidak menggunakan tissue pelan-pelan
Comment Author Avatar
27 Agustus 2020 pukul 21.48 Hapus
Bisa diganti denga sapu tangan ya kak, yang susah itu gantikan kertas tapi alhamdulillah sebagai guru dulunya banyak makai untuk RPP sekarang RPP cukup 1 lembar.
Comment Author Avatar
27 Agustus 2020 pukul 18.25 Hapus
Perihal masalah kebakaran hutan itu saya sedih dan malu juga, karena saya yang kebetulan berdomisili di luar negeri kerap ditodong pertanyaan yang terkait masalah itu. Selain juga polusi asap, floranya mati dan fauna dipaksa untuk mengungsi yang kadang jadi meresahkan warga di sekitarnya.
Saya suka sekali dengan quote dari Nabi Muhammad SAW dan tentang menghargai apa yang ada.
Saya baru tau perihal donasi ini, nanti saya coba tengok. Terima kasih infonya kak.
Comment Author Avatar
27 Agustus 2020 pukul 21.50 Hapus
Silahkan kak meskipun tinggal jauh di luar Negeri tetap bisa ikut jaga hutan dengan cara donasi. Perihal kebakaran hutan, semoga ke depannya ada solusi pencegahan.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 08.49 Hapus
Duh gak kebayang rasanya ya kak ketika kita ikut malu meski bukan kita yang melakukan. Mungkin rasa ini persis kayak "anak kita nakal di sekolah dan kita ditegur oleh guru"
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 05.22 Hapus
Save the forest melalui donasi yang kamu sumbangkan. Karena
seberapa pun yang disumbangkan kamu akan menyelamatkan paru-paru bumi dari kerusakan.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.34 Hapus
Bener Koh, yuk silahkanikut berdonasi.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 08.38 Hapus
Dengan adopsi hutan setidaknya kita punya rasa bertanggung jawab atas kehidupan pohon yang sudah kita adopsi ya kak. Jadinya kita ikut mengingatkan yang lain
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.35 Hapus
Ikut berkontribusi kak, hayuk ah adopsi hutan.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 09.00 Hapus
Alhamdulillah, mudah untuk mau membantu hutan masa sekarang. Tinggal berdonasi dari mana saja. Semoga hutan kita pulih kembali
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.36 Hapus
Aamiin. Alhamdulillah kak, hayuk ikut serta ya.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 10.49 Hapus
Benar mbak, ini program yg sangat bagus..
Aku sudah coba ikut berpartisipasi juga
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.37 Hapus
Alhamdulillah, semakin banyak yang ikut semakin cepat donasi terkumpul, targetnya kalau gak salah 1 milyar.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 11.36 Hapus
Semoga donasi yang terkumpulvia kitabisa.com melebihi target ya Mbak. Keren nih idenya, bukan adopsi pohon lagi, tapi udah sampai ke hutannya sekalian...Bantuan juga untuk warga yang menghuni di sekitar hutan...
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.42 Hapus
Aamiin. Semoga saja ya kak.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 15.35 Hapus
Aku jadi pengen ikut adopsi hutan juga. Seneng banget rasanya sekarang ini kepedulian manusia terhadap alam sekitarnya mulai bertambah dan serius. Orang-orang awam sekarang ini juga sudah lebih banyak taunya akibat kampanye-kampanye yang digalakkan orang-orang yang cinta lingkungan.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.43 Hapus
Hayuk mbak, bisa dari nominal yang terkecil 10.000 lho.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 16.53 Hapus
Setelah membaca ini saya mendapat sebuah renungan. Apakah selama ini saya benar-benar memiliki manfaat untuk menjaga dan melindungi hutan. Dari semua poin yang ada sepertinya saya belum menjalankan. Semoga saya bisa melakukan sesuatu yang berguna bagi hutan kedepannya.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.44 Hapus
Aamiin, ayo kak kita gunakan kesempatan ini dengan adopsi hutan.
Comment Author Avatar
Han
28 Agustus 2020 pukul 22.40 Hapus
Paling suka sama tema-tema tulisan mengenai lingkungan kayak gini. Semoga makin banyak masyarakat yang sadar bahwa hutan ini adalah warisan yang harus kita jaga
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.44 Hapus
Terimkasaih kak, sudah suport. Dengan tulisan seperti ini semoga ada manfaat.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 23.19 Hapus
program yg bagus semiga hutan Indonesia tetap terjaga dan lestari ya mbak
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.45 Hapus
Aamiin. hayuk ikut terlibat mbak.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 23.24 Hapus
Salah satu cara menjaga hutan selain yg mba sebutkan yakni dg mengubah bacaan fisik jd ebook
Btw programny bagus mba
Jd mereka yg ingin terlibat tp belum bisa berkiprah langsung bisa pakai cara donasi ini
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.46 Hapus
Iya ya mbak bisa mengurangi pemakaian kertas.
Comment Author Avatar
28 Agustus 2020 pukul 23.49 Hapus
Beberapa kali pernah denger soal adopsi hutan ini tapi ga tau mekanismenya seperti apa. Namun sayang gerakan baik dan bagus ini masih kurang terdengar di masyarakat. Semoga makin banyak yang sadar untuk terus menjaga lingkungan terutama pohon dan kelestarian hutan
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 00.48 Hapus
Mekanismenya sangat mudak kok kak, Kita tinggal berdonasi di kitabisa.com lalu nanti disalurkan pada lembaga atau masyarakat yang terlibat dalam penjagaan hutan. Untuk membantu operasioanl penjagaan, untuk patroli hutan, untuk klinik kesehatan dll.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 07.49 Hapus
Adopsi hutan adalah langkah pasti dan positif dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia. Sangat mendukung gerakan ini. Dan semoga kesadaran tumbuh pada masyarakat Indonesia tentang sayangi hutan ini.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.26 Hapus
Aamiin. Terimakasih kak suportnya untuk kelestarian hutan Indonesia.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 09.22 Hapus
Berdonasi untuk hutan layaknya berdonasi untuk amal jariah yaa
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.27 Hapus
Iya kak, pahalanya sama dengan beramal jariah. Yuk, berdonasi!
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 09.24 Hapus
wah keren nih, biar selalu lestari ya hutannya. apalagi sekarang banyak bener kebakaran hutan tanpa tahu sebab akibatnya. untung ada adopsi hutan ini, keren banget gerakannya.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.28 Hapus
Iya kak gerekannya memang keren, makanya aku sangat tertarik dengan Hutan Itu Indonesia dan programnya.
Comment Author Avatar
1 September 2020 pukul 10.58 Hapus
bener mba, sedekah juga dari kita untuk alam. masyaallah. semoga kita semua bisa sadar kalau hutan itu penting untuk kehidupan makhluk hidup di dunia.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 10.11 Hapus
Jadi lebih tahu tentang program keren ini, nih. Yes, kita juga bisa menjaga hutan lewat donasi walaupun mungkin ga bisa terjun langsung. Bener juga nih kalau menjaga hutan juga sesuai dengan hadist Rasulullah. Salut untuk program ini :)
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.29 Hapus
Iya kak, jadi yang tinggal di kota atau luar Negeri ikut berkesempatan berdonasi.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 10.35 Hapus
Semoga kita bisa ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian hutan.

Dari langkah kecil bersama tentu bisa memberikan kontribusi yang besar
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.30 Hapus
Betul kak, dari hal kecil melangkah untuk yang lebih besar ya.
Comment Author Avatar
29 Agustus 2020 pukul 21.04 Hapus
Saya coba masuk ke kitabisa untuk donasi. Smoga semua juga bisa berpartisipasi menjaga hutan dengan jalan adopsi hutan
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.30 Hapus
Terimakasih kak sudah ikut berdonasi semoga jadi amal jariah kakak. Aamiin.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 10.26 Hapus
Akhir-akhir ini teman-teman blogger banyak yang mengkampanyekan gerakan adopsi hutan ini, ya. Bagus lho programnya. Sedekah jariyah yang mudah juga dilakukan. I support it!
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.31 Hapus
Mari kak kita ramaikan!
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 13.36 Hapus
Salut banget aku dengan gerakan ini mba adopsi kan biasanya adopsi anak, hewan nah ini adopsi hutan. Keren ya semoga bisa menyelamatkan hutan Indonesia
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.31 Hapus
Aamiin. Mbak yang posisinya di luar Negeri bisa nimbrung lho.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 20.05 Hapus
Sekarang semua orang bisa ambil andil menyelamatkan hutan melalui adopsi hutan. Enggak ada alasan lagi untuk enggak ikut terlibat dalam menjaga bumi ya mbak. Karena kalau bukan kita, siapa lagi.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 21.33 Hapus
Iya kak sebenarnya dari kita nanti manfaatnya juga untuk kita ya. Semoga hutan hebat kita terjaga sampai anak cucu.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 22.20 Hapus
sekarang ini setiap orang bisa berkontribusi untuk kelestarian hutan ya dengan cara adopsi hutan ini.
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 22.53 Hapus
Model adopsi hutan spti ini ikut melibatkan partisipasi banyak orang ya kak semoga dngan banyak nya kontribusi hutan tetap terjaga kelestariannya
Comment Author Avatar
30 Agustus 2020 pukul 23.39 Hapus
Sebuah solusi yang menarik sekaligus menghidupkan kembali kesadaran masyarakat tentang fungsi hutan bagi lingkungan dan generasi selanjutnya. Cakeeep nih
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 04.20 Hapus
Keberadaan hutan memang patut kita jaga sebaik mungkin. Karenanya dengan berdonasi kita ikut serta dalam menjaga alam ini untuk menjaga keberlangsungannya di masa mendatang.
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 04.56 Hapus
Menarik juga konsep adopsi hutan,selama ini saya tahunya reboisasi saja secara berkala dengan tanaman sumbangan. Mungkim sumbangan di sini bisa berasal dari tanaman adopsi juga ya. Hanya istilahnya lebih kasih feeling sama adopter-nya
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 14.41 Hapus
Aku baru paham loh, kak. Mengenai adopsi hutan ini. Ternyata, kita bisa ikutan berperan serta dengan bantuan yang kita donasikan ke lembaga khusus ya. Keren juga idenya, mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga hutan tanpa bingung lagi.
Comment Author Avatar
wahyuindah
31 Agustus 2020 pukul 14.55 Hapus
Ternyata banyak alternatif ya buat menjaga hutan kita. salah satunya adopsi hutan ini. Semoga hutan kita semakin kaya dan tetap aman. bebas dari penebangan liar dan kebakaran. save together ya.
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 14.57 Hapus
cara mencintai dan menyayangi tanpa merawat langsung, salah satunya dengan adopsi hutan ya mbak
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 18.53 Hapus
Faktanya emang hutan kita tidak baik2 saja ya kak. Kita bisa memperbaikinya dengan hal2 kecil, contohnya jika punya space lahan di rumah, tak ada salahnya untuk ditanam pohon. Memang merupakan langkah kecil, tp dampaknya bisa sangat besar
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 20.16 Hapus
Baru denger di sini istilah adopsi hutan. Ternyata ada alternatif buat menjaga hutan ya. Menarik juga nih
Comment Author Avatar
31 Agustus 2020 pukul 21.21 Hapus
Sebagian orang masih bergantung dengan hutan,karena di hutan masih banyak terdapat sumber makanan.

Seperti adik perempuanku,dia setelah menikah ikut suami tinggal di desa.
Bercerita mencari sayuran untuk dikonsumsi,seperti sayur pakis dan lain nya.
Gak kebayang kan kalau hutan yang dijadikan sumber kehidupan semakin lama semakin habis karena ulah manusia itu sendiri.
Comment Author Avatar
1 September 2020 pukul 05.19 Hapus
Hi Mbak Linda, salam kenal ya. Suami saya juga lahir sampai SMA tinggal di Jambi. Semoga tidak terulang lagi ya kebakaran hutan yang memprihatinkan. Sudah seharusnya manusia berdampingan dengan alam, bersimbiosis mutualisme.

Program yang bagus untuk sama-sama berperan mengadopsi hutan ya. Terima kasih infonya Mbak. ��
Comment Author Avatar
1 September 2020 pukul 14.24 Hapus
Saya juga mau mengadopsi hutan, demi masa depan yang lebih baik. Anak saya akan saya ajarkan juga tentang ini.
Comment Author Avatar
1 September 2020 pukul 18.30 Hapus
Keren banget nih kak programnya. Miris banget sebenarnya memang kak. Di kaltim ini banyak pohon kak, rimbun banget dilihat di pinggir jalan kalau kita melintas tapi dengar-dengar dalamnya sudah kosong gundul karena pembalakan hutan
Comment Author Avatar
1 September 2020 pukul 21.44 Hapus
Jadi tersadar...kapan ya terakhir menginjakkkan kaki dihutan...udah lama banget uy rupanya. . .
Comment Author Avatar
2 September 2020 pukul 05.47 Hapus
Salam Lestari
Comment Author Avatar
2 September 2020 pukul 06.30 Hapus
Wah sekarang sudah ada sistem donasi ya untuk menjaga dan melestarikan hutan. Semoga ini benar bisa menjaga hutan
Comment Author Avatar
2 September 2020 pukul 07.12 Hapus
Yang harus diingat juga, kalau berkunjung ke hutan, jangan sampai meninggal sampah. Cukup tinggalkan jejak saja.
Comment Author Avatar
2 September 2020 pukul 08.36 Hapus
Dengan adanya donasi dan kegiatan yang dilakukan, semoga hutan kita tetap lestari dan masih bisa mendengar kicauan burung, desiran air .
Comment Author Avatar
2 September 2020 pukul 08.48 Hapus
Sekecil apapun yang telah kita donasikan untuk menyelamatkan hutan kita itu akan sangat berguna ya mba. Dan semoga masyarakat lainnya juga sadar
Comment Author Avatar
2 September 2020 pukul 14.37 Hapus
Sedih banget ya kalo mengingat kebakaran hutan yang terjadi. Ngeri dengan akibat negeri tercinta ini yang harus kehilangna hutan setiap tahun. Semoga tidak ada lagi musibah di Indonesia.
Comment Author Avatar
12 September 2020 pukul 00.31 Hapus
dengan mengadopsi hutan di harapkan kita mampu menjaga hutan di bumi untuk masa depan anak cucu kita nantinya
Comment Author Avatar
5 Oktober 2020 pukul 23.46 Hapus
Wah sungai buluh
Aku pernqh bqaca salah satu cra menjaga hutan adlah dg melestarikan cerita rakyat
Salah satunya soal harimau di sumatera
Dg rasa takut mereka jd menghormati hutan