Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adopsi Hutan, Alternatif Pelestarian Hutan Kekinian


Masih ingatkah kebakaran tahun 2019? Menurut catatan pemerintah, ada lebih satu juta hektar hutan terbakar. Ada sekitar 708 juta ton karbon dioksida terlepas dari atmosfer. Terhirup. Rasanya seperti di ruang tertutup lalu dialiri asap. Dada sesak. Mata sering mengernyit karena perih. Anak-anak terpaksa diliburkan dari sekolah. Menyisakan cerita bahwa kerusakan hutan menjadi momok menakutkan tidak hanya fauna yang ada didalamnya atau orang-orang yang hidup berdampingan langsung. Namun, seluruh isi alam merasa akibatnya. Negarapun mengalami kerugian lebih dari 5 miliar. Saya abadikan kisah ini di sini.

Pertanyaanya hutan terbakar atau dibakar? Disini saya sebagai orang awam tidak menyinggung hal tersebut. Biarlah proses menemukan akhir dari permasalahan itu. Berhenti saling menyalahkan, saya tertarik dengan hutan Itu Indonesia yang sudah berkolaborasi dengan mitra pendukung mensosialisasikan aksi adopsi pohon di hari hutan Indonesia, pada tanggal 7 Agustus 2020 lalu.

Kenapa Adopsi Pohon Menarik Perhatian Saya?

Saya tertarik karena prihatin mengamati kondisi hutan kita sekarang. Informasi yang saya baca mengungkapkan bahwa hutan kita tidak sedang baik-baik saja. Meskipun kebakaran sudah teratasi nyatanya ditempat saya tinggal, Jambi memperlihatkan lanskap Berbak-Sembilang secara keseluruhan di provinsi ini dan Sumatera Selatan kehilangan lebih dari 91.500 hektar hutan primer. Data ini menurut studi tahun 2019 dan data satelit dari University of Maryland yang divisualisasikan di Global Forest Watch (GFW).
 
Divisualisasikan oleh Global Forest Watch menunjukkan hilangnya tutupan pohon di wilayah Berbak dan Sembilang di Taman Nasional Berbak-Sembilang. Sumber gambar :Mongabay.com


Tidak bisa dipungkiri, ini adalah kabar buruk. Kita butuh hutan, dulu, sekarang dan nanti. Ada ketergantungan dengan hutan. Hutan membantu menjaga iklim agar tetap stabil. Hutan mempunyai kemampuan menghirup karbon dan menghilangkannya dari atmosfer. Hutan mampu menyimpan hampir 300 miliar ton karbon. Lalu, bagaimana jika hutan banyak yang hilang? 


Mengurangi dampak hutan yang hilang, hutan itu Indonesia bersama WARSI dan WWF Indonesia  mengadopsi sebanyak 1039 pohon yang tersebar di hutan adat Rantau Kermas , Jambi, hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat dan TN Rinjani. Mengadopsi pohon berarti kita telah ikut terlibat dalam usaha mengurangi potensi hilangnya hutan. Tindakan nyata ini melindungi hutan dan keanekaragaman di dalamnya. Membantu agar iklim tetap seimbang dan stabil.

“Jika kita pernah sakit dan menderita karena kehilangan, berfikirlah untuk menjaga yang masih ada.”

Apa yang Harus Kulakukan untuk Menjaga agar Hutan Tidak Hilang?  

Hutan itu Indonesia menjabarkan ada 6 aksi yang bisa kita lakukan agar hutan tidak hilang yaitu: 

Ikut kampanye #jagahutan

Ikut memperingati hari hutan Indonesia pada tanggal 7 Agustus. Ketika kita memperingati hari hutan Indonesia, masyarakat jadi tahu dan pikiran akan terpusat ke hutan. Ini bisa dijadikan sarana untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga hutan. 

Mengonsumsi Hasil Hutan

Hutan menghasilkan kekayaan yang melimpah, seperti madu, buah-buahan, umbi-umbian. Dengan mengonsumsi hasil hutan kita turus melestarikan hutan. Namun, sebaliknya perlu dikurangi penggunaan seperti tisu, kertas dan kemasan makanan yang terbuat dari kayu hutan.

Berkunjung ke Hutan

Melihat, menghirup dan menikmati keindahan hutan secara langsung akan membuat kita mencintai hutan. Di daerahku hutan adat, Lubuk Beringin yang terletak di Bathin III sangat indah, pohon berdiri kokoh yang terdiri dari pohon yang berusia sudah tua. Sungai yang mengalir, gemericiknya membuat hati fresh. Untuk sampai ke tempat ini hanya butuh waktu satu jam perjalanan dari kota Bungo. Tiket masuk suka rela. Kelelahan menempuh perjalanan  yang mendaki dan menurun akan teobati dengan mandi di sungai Lubuk Beringin yang alami terbentuk dari hutan sebagai puncak keindahan sekelilingnya.

Ceritakan tentang Hutan dengan Karya dan Talentamu

Kita bisa mengajak untuk melestarikan hutan dengan cara bercerita, dengan sebuah tulisan atau melalui bakat bermain musik, menyanyi yang semuanya terinspirasi dari hutan kita yang hebat.

Mengadopsi Pohon di Hutan

Adopsi pohon, kita bisa mendonasikan uang pada pengelola hutan untuk menjaga pohon agar tetap lestari.

Pengertian adopsi hutan

Cari Tahu Apa itu Adopsi Hutan, Yuk!

Dilansir dari hutan itu Indonesia, mengadopsi pohon adalah mengapresiasi kehidupan-kehidupan alam liar yang telah tumbuh berpuluh-puluh tahun dan kehidupan masyarakat sekitar hutan yang secara arif menjaga dan memelihara pohon-pohon di sekitar mereka.

Gerakan adopsi hutan merupakan gerakan gotong royong, saling membahu dan semua bisa ikut terlibat dalam menjaga hutan yang masih ada. Dengan cara kita mendonasikan sejumlah uang, kemudian nanti akan disalurkan kepada lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan adat, melengkapi peralatan, membuka usaha hasil non-kayu dan klinik kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Masyarakat adat atau masyarakat yang tinggal di kawasan hutan desa, sangat membantu dalam menjaga kelestarian hutan. Ada peraturan atau falsafah turun temurun yang menjadi kekuatan untuk menjaganya. Namun, pergerakan ekonomi yang sangat lambat di masa pandemic, banyak orang dirumahkan dan banyak orang tidak mempunyai uang, tentunya sedikit banyak mempengaruhi masyarakat adat dan menghambat kelancaran menjaga hutan. Bertambah horor jika sewaktu-waktu dapat tekanan dari perkebunan untuk menumbangkan pohon. Pilihan yang sulit bukan?

Pengalaman suami saya ketika berkunjung ke hutan desa, Lubuk Beringin. Kehidupan masyarakat adat di lingkungan hutan memang terlihat miskin. Rata-rata mereka bekerja sebagai petani karet yang turun-temurun sudah digarab. Nah, harga karet terjun bebas pula selama pandemic ini.

Jadi, adopsi hutan ini sangatlah tepat membantu masyarakat adat untuk tetap survive dan menjaga kelestarian hutan. Barangkali, uang yang kita donasikan tidak seberapa namun menurut mereka itu adalah anugrah terbesar. Diterima dengan senyum terkembang dan rasa syukur yang berkali-kali diucapkan.

Keuntungan adopsi hutan

Apa Sih Keuntungan Adopsi Hutan untuk Diri Sendiri?

Adopsi hutan selain bermanfaat untuk masyarakat adat dan hutan itu sendiri, juga bermanfaat bagi yang  berdonasi lho, seperti: 

Adopsi Hutan, Berkesempatan Beramal Jariah  

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon/ tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits no.2321).

Nah, dengan adopsi hutan, kita ikut berkontribusi dalam menjaga kelestariannya. Menjadi sedekah kita. Menjadi amal jariah. Bahkan dalam redaksi yang berbeda disebutkan meskipun telah tahu bahwa esok akan kiamat, tetap disunahkan untuk menanam. Coba bayangkan banyaknya pahala yang kita dapat dari kebaikan sebuah pohon yang kita donasikan. Ketika pohon memberi buah lalu dimakan. Ketika pohon itu dimanfaatkan dan oksigennya dihirup oleh fauna dan banyak orang. Yuk, turut adopsi hutan!

Adopsi, Alternatif Pelestarian Hutan

Adopsi hutan adalah memelihara pohon yang telah ada. Ini adalah pelestarian hutan yang menurut saya kekinian. Mudah. Semua orang bisa terlibat, meskipun tinggal diluar Negeri. Semua kalangan masyarakat bisa menjaga hutan. Hanya dengan satu klik berdonasi, bisa ikut melestarikan hutan. Jadi jangan cemas jika tinggal di kota atau luar Negeri dan dalam situasi rebahan saat pandemic, tinggal klik donasi saja kok!

Cara adopsi hutan
Bagaimana Cara Ikut Adopsi Hutan?
Ada empat langkah untuk ikut adopsi hutan, yaitu: 
  1. Buka https://kitabisa.com/campaign/harihutanid lalu klik masuk untuk berdonasi 
  2. Masukan nominal donasi yang anda inginkan, anda bisa mulai berdonasi minimal Rp. 10.000 hingga jumlah tidak terbatas.
  3. Pilih metode pembayaran. Melalui bank apa anda akan transfer donasi 
  4. Ikuti instruksi pembayaran. Anda akan mendapatkan kode transfer mengikuti nominal yang akan dibayarkan. Lalu, silahkan transfer.

Selamat! Anda sudah terlibat dalam hal baik yaitu menjaga hutan dan kelangsungan hidup keaneragaman hayatinya. Berapapun uang yang kita sumbangkan untuk adopsi hutan sangat membantu masyarakat adat dalam melestarikan hutan. Jika mereka cukup finansial jangankan menjaga, mereboisasi hutan tanpa dimintapun insya Allah bersedia. Mereka ikut menjaga kelangsungan hidup orang banyak. Menjaga pasokan oksigen. Membiarkan hutan menyerap karbon dioksida. Memungkinkan iklim agar tetap stabil. Mengulang kutipan,



“Jika kita pernah sakit dan menderita karena kehilangan, berfikirlah untuk menjaga yang masih ada.”

Yuk, lestarikan hutan kita yang masih ada dengan cara kekinian, yaitu adopsi hutan!

Sumber: 
  1. https://hutanitu.id/
  2. https://news.mongabay.com/2020/08/indonesia-welfare-program-poverty-alleviation-pkh-deforestation-study/
  3.  








Halamansekolah.com
Halamansekolah.com Seorang pembelajar, yang ketika merasa lelah, ia ingat bahwa hidup ini hanya untuk beribadah. Dan momen itu sebentar saja.

88 komentar untuk "Adopsi Hutan, Alternatif Pelestarian Hutan Kekinian"

  1. Besar kecilnya, yg penting kita ikhlas saja ya dalam donasi ini. Harapan terbesarnya semoga hutan kita tetap bisa terjaga dan lestari. Aamiin...

    BalasHapus
  2. kelestarian hutan memang harus kita jaga bersama. Adopsi pohon rasanya sangat tepat untuk kita lakukan. Apalagi sudah ada wadah donasinya. Pasti lebih mudah ketimbang inisiatif sendiri nanam pohon di sembarang lokasi ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, demi kita dan anak cucu kita. Gak perlu repot pula, jika ada kesempatan silahkan ikut berdonasi ya kak.

      Hapus
  3. Keren banget HutanItu.id ya mbak. Kemarin sempat ikutan donasi meski nggak seberapa, coba kalau banyak orang yg tergerak buat adopsi hutan ya. Aku yakin di masa depan kehidupan bakal tetap seimbang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. ngak seberapa kalau terkumpul bakal banyak ya kak, yang penting ada gerakan hati.

      Hapus
  4. Kadang merasa sedih dg hutan kita, yg dulu di sebut negri zamrut katulistiwa, kini mulai memudar, semoga terselamatkan yg masih tersisa hutan Indonesia, untuk rakyat dan penduduk dunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, yuk kak ikut berperan dalam barisan penjaga hutan dengan ikut berdonasi.

      Hapus
  5. Seru sekali kalau bisa memberikan sedikit sumbangsih untuk melestarikan hutan Indonesia yang terkenal dgn keragaman flora fauna'y..

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Semoga tahun ini dan seterusnya ga ada lagi karhutla ya Mba, semoga perjuangan mereka-mereka yang berkontribusi demi mencegah kebakaran hutan dapat berhasil secara maksimal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga saja kak, pihak berwenang segera mengantisipasi dan kita sebagai masyarakat terus mendukung usaha tersebut.

      Hapus
  8. Kebakaran hutan yang terjadi lagi dan lagi memang mengkhawatirkan. Sebagai penduduk Pulau Jawa yang tidak merasakan kabut asap, nih. Gimana coba yang tempat tinggalnya berdekatan dengan hutan? Segala aktivitas sebagai manusia terganggu, masa depan kita dan anak cucu pun dipertanyakan juga hutan terus rusak.

    Saya baru dengar istilah Adopsi Hutan ini, nih. Sangat mendukung tentunya. Ayo, kita kembalikan hutan kembali rimbun dan biarkan masyarakat adat mengelola hutan secara alami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah semoga postingan ini mengenalkan tentang adopsi hutan dengan benar ya kak. Terimakasih sudah berkunjung.

      Hapus
  9. Berdonasi untuk kegiatan yg bertujuan untuk melestarikan hutan, ini yg kadang luput dari perhatian. Padahal ini juga merupakan ladang pahala dan memberikan manfaat yg besar untuk keberlangsungan hidup manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar kak, alhamdulillah ada hutan itu indonesia dan para mitra yang mulai menggerakan pelestarian hutan ini.

      Hapus
  10. Pelestarian hutan ternyata bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Saya baru tahu mbak. Dan sekarang ada bentuk donasinya. Iya benar sekali, bagi kita yang tidak bisa terjun langsung. Kita bisa memberikan sebagian rejeki yg kita punya. Sodaqoh hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, makanya saya suka menyebutnya pelestarian kekinian. Dengan cara adopsi pohon.

      Hapus
  11. beberapa untuk menjaga hutan sudah dilakukan meskipun belum maksimal tapi diusahakan, semoga bisa bisa maksimal, dan sekarang lagi memperjuangkan tidak menggunakan tissue pelan-pelan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa diganti denga sapu tangan ya kak, yang susah itu gantikan kertas tapi alhamdulillah sebagai guru dulunya banyak makai untuk RPP sekarang RPP cukup 1 lembar.

      Hapus
  12. Perihal masalah kebakaran hutan itu saya sedih dan malu juga, karena saya yang kebetulan berdomisili di luar negeri kerap ditodong pertanyaan yang terkait masalah itu. Selain juga polusi asap, floranya mati dan fauna dipaksa untuk mengungsi yang kadang jadi meresahkan warga di sekitarnya.
    Saya suka sekali dengan quote dari Nabi Muhammad SAW dan tentang menghargai apa yang ada.
    Saya baru tau perihal donasi ini, nanti saya coba tengok. Terima kasih infonya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan kak meskipun tinggal jauh di luar Negeri tetap bisa ikut jaga hutan dengan cara donasi. Perihal kebakaran hutan, semoga ke depannya ada solusi pencegahan.

      Hapus
    2. Duh gak kebayang rasanya ya kak ketika kita ikut malu meski bukan kita yang melakukan. Mungkin rasa ini persis kayak "anak kita nakal di sekolah dan kita ditegur oleh guru"

      Hapus
  13. Save the forest melalui donasi yang kamu sumbangkan. Karena
    seberapa pun yang disumbangkan kamu akan menyelamatkan paru-paru bumi dari kerusakan.

    BalasHapus
  14. Dengan adopsi hutan setidaknya kita punya rasa bertanggung jawab atas kehidupan pohon yang sudah kita adopsi ya kak. Jadinya kita ikut mengingatkan yang lain

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah, mudah untuk mau membantu hutan masa sekarang. Tinggal berdonasi dari mana saja. Semoga hutan kita pulih kembali

    BalasHapus
  16. Benar mbak, ini program yg sangat bagus..
    Aku sudah coba ikut berpartisipasi juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semakin banyak yang ikut semakin cepat donasi terkumpul, targetnya kalau gak salah 1 milyar.

      Hapus
  17. Semoga donasi yang terkumpulvia kitabisa.com melebihi target ya Mbak. Keren nih idenya, bukan adopsi pohon lagi, tapi udah sampai ke hutannya sekalian...Bantuan juga untuk warga yang menghuni di sekitar hutan...

    BalasHapus
  18. Aku jadi pengen ikut adopsi hutan juga. Seneng banget rasanya sekarang ini kepedulian manusia terhadap alam sekitarnya mulai bertambah dan serius. Orang-orang awam sekarang ini juga sudah lebih banyak taunya akibat kampanye-kampanye yang digalakkan orang-orang yang cinta lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk mbak, bisa dari nominal yang terkecil 10.000 lho.

      Hapus
  19. Setelah membaca ini saya mendapat sebuah renungan. Apakah selama ini saya benar-benar memiliki manfaat untuk menjaga dan melindungi hutan. Dari semua poin yang ada sepertinya saya belum menjalankan. Semoga saya bisa melakukan sesuatu yang berguna bagi hutan kedepannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, ayo kak kita gunakan kesempatan ini dengan adopsi hutan.

      Hapus
  20. Paling suka sama tema-tema tulisan mengenai lingkungan kayak gini. Semoga makin banyak masyarakat yang sadar bahwa hutan ini adalah warisan yang harus kita jaga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimkasaih kak, sudah suport. Dengan tulisan seperti ini semoga ada manfaat.

      Hapus
  21. program yg bagus semiga hutan Indonesia tetap terjaga dan lestari ya mbak

    BalasHapus
  22. Salah satu cara menjaga hutan selain yg mba sebutkan yakni dg mengubah bacaan fisik jd ebook
    Btw programny bagus mba
    Jd mereka yg ingin terlibat tp belum bisa berkiprah langsung bisa pakai cara donasi ini

    BalasHapus
  23. Beberapa kali pernah denger soal adopsi hutan ini tapi ga tau mekanismenya seperti apa. Namun sayang gerakan baik dan bagus ini masih kurang terdengar di masyarakat. Semoga makin banyak yang sadar untuk terus menjaga lingkungan terutama pohon dan kelestarian hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mekanismenya sangat mudak kok kak, Kita tinggal berdonasi di kitabisa.com lalu nanti disalurkan pada lembaga atau masyarakat yang terlibat dalam penjagaan hutan. Untuk membantu operasioanl penjagaan, untuk patroli hutan, untuk klinik kesehatan dll.

      Hapus
  24. Adopsi hutan adalah langkah pasti dan positif dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia. Sangat mendukung gerakan ini. Dan semoga kesadaran tumbuh pada masyarakat Indonesia tentang sayangi hutan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terimakasih kak suportnya untuk kelestarian hutan Indonesia.

      Hapus
  25. Berdonasi untuk hutan layaknya berdonasi untuk amal jariah yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, pahalanya sama dengan beramal jariah. Yuk, berdonasi!

      Hapus
  26. wah keren nih, biar selalu lestari ya hutannya. apalagi sekarang banyak bener kebakaran hutan tanpa tahu sebab akibatnya. untung ada adopsi hutan ini, keren banget gerakannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak gerekannya memang keren, makanya aku sangat tertarik dengan Hutan Itu Indonesia dan programnya.

      Hapus
    2. bener mba, sedekah juga dari kita untuk alam. masyaallah. semoga kita semua bisa sadar kalau hutan itu penting untuk kehidupan makhluk hidup di dunia.

      Hapus
  27. Jadi lebih tahu tentang program keren ini, nih. Yes, kita juga bisa menjaga hutan lewat donasi walaupun mungkin ga bisa terjun langsung. Bener juga nih kalau menjaga hutan juga sesuai dengan hadist Rasulullah. Salut untuk program ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, jadi yang tinggal di kota atau luar Negeri ikut berkesempatan berdonasi.

      Hapus
  28. Semoga kita bisa ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian hutan.

    Dari langkah kecil bersama tentu bisa memberikan kontribusi yang besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, dari hal kecil melangkah untuk yang lebih besar ya.

      Hapus
  29. Saya coba masuk ke kitabisa untuk donasi. Smoga semua juga bisa berpartisipasi menjaga hutan dengan jalan adopsi hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kak sudah ikut berdonasi semoga jadi amal jariah kakak. Aamiin.

      Hapus
  30. Akhir-akhir ini teman-teman blogger banyak yang mengkampanyekan gerakan adopsi hutan ini, ya. Bagus lho programnya. Sedekah jariyah yang mudah juga dilakukan. I support it!

    BalasHapus
  31. Salut banget aku dengan gerakan ini mba adopsi kan biasanya adopsi anak, hewan nah ini adopsi hutan. Keren ya semoga bisa menyelamatkan hutan Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Mbak yang posisinya di luar Negeri bisa nimbrung lho.

      Hapus
  32. Sekarang semua orang bisa ambil andil menyelamatkan hutan melalui adopsi hutan. Enggak ada alasan lagi untuk enggak ikut terlibat dalam menjaga bumi ya mbak. Karena kalau bukan kita, siapa lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak sebenarnya dari kita nanti manfaatnya juga untuk kita ya. Semoga hutan hebat kita terjaga sampai anak cucu.

      Hapus
  33. sekarang ini setiap orang bisa berkontribusi untuk kelestarian hutan ya dengan cara adopsi hutan ini.

    BalasHapus
  34. Model adopsi hutan spti ini ikut melibatkan partisipasi banyak orang ya kak semoga dngan banyak nya kontribusi hutan tetap terjaga kelestariannya

    BalasHapus
  35. Sebuah solusi yang menarik sekaligus menghidupkan kembali kesadaran masyarakat tentang fungsi hutan bagi lingkungan dan generasi selanjutnya. Cakeeep nih

    BalasHapus
  36. Keberadaan hutan memang patut kita jaga sebaik mungkin. Karenanya dengan berdonasi kita ikut serta dalam menjaga alam ini untuk menjaga keberlangsungannya di masa mendatang.

    BalasHapus
  37. Menarik juga konsep adopsi hutan,selama ini saya tahunya reboisasi saja secara berkala dengan tanaman sumbangan. Mungkim sumbangan di sini bisa berasal dari tanaman adopsi juga ya. Hanya istilahnya lebih kasih feeling sama adopter-nya

    BalasHapus
  38. Aku baru paham loh, kak. Mengenai adopsi hutan ini. Ternyata, kita bisa ikutan berperan serta dengan bantuan yang kita donasikan ke lembaga khusus ya. Keren juga idenya, mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga hutan tanpa bingung lagi.

    BalasHapus
  39. Ternyata banyak alternatif ya buat menjaga hutan kita. salah satunya adopsi hutan ini. Semoga hutan kita semakin kaya dan tetap aman. bebas dari penebangan liar dan kebakaran. save together ya.

    BalasHapus
  40. cara mencintai dan menyayangi tanpa merawat langsung, salah satunya dengan adopsi hutan ya mbak

    BalasHapus
  41. Faktanya emang hutan kita tidak baik2 saja ya kak. Kita bisa memperbaikinya dengan hal2 kecil, contohnya jika punya space lahan di rumah, tak ada salahnya untuk ditanam pohon. Memang merupakan langkah kecil, tp dampaknya bisa sangat besar

    BalasHapus
  42. Baru denger di sini istilah adopsi hutan. Ternyata ada alternatif buat menjaga hutan ya. Menarik juga nih

    BalasHapus
  43. Sebagian orang masih bergantung dengan hutan,karena di hutan masih banyak terdapat sumber makanan.

    Seperti adik perempuanku,dia setelah menikah ikut suami tinggal di desa.
    Bercerita mencari sayuran untuk dikonsumsi,seperti sayur pakis dan lain nya.
    Gak kebayang kan kalau hutan yang dijadikan sumber kehidupan semakin lama semakin habis karena ulah manusia itu sendiri.

    BalasHapus
  44. Hi Mbak Linda, salam kenal ya. Suami saya juga lahir sampai SMA tinggal di Jambi. Semoga tidak terulang lagi ya kebakaran hutan yang memprihatinkan. Sudah seharusnya manusia berdampingan dengan alam, bersimbiosis mutualisme.

    Program yang bagus untuk sama-sama berperan mengadopsi hutan ya. Terima kasih infonya Mbak. ��

    BalasHapus
  45. Saya juga mau mengadopsi hutan, demi masa depan yang lebih baik. Anak saya akan saya ajarkan juga tentang ini.

    BalasHapus
  46. Keren banget nih kak programnya. Miris banget sebenarnya memang kak. Di kaltim ini banyak pohon kak, rimbun banget dilihat di pinggir jalan kalau kita melintas tapi dengar-dengar dalamnya sudah kosong gundul karena pembalakan hutan

    BalasHapus
  47. Jadi tersadar...kapan ya terakhir menginjakkkan kaki dihutan...udah lama banget uy rupanya. . .

    BalasHapus
  48. Wah sekarang sudah ada sistem donasi ya untuk menjaga dan melestarikan hutan. Semoga ini benar bisa menjaga hutan

    BalasHapus
  49. Yang harus diingat juga, kalau berkunjung ke hutan, jangan sampai meninggal sampah. Cukup tinggalkan jejak saja.

    BalasHapus
  50. Dengan adanya donasi dan kegiatan yang dilakukan, semoga hutan kita tetap lestari dan masih bisa mendengar kicauan burung, desiran air .

    BalasHapus
  51. Sekecil apapun yang telah kita donasikan untuk menyelamatkan hutan kita itu akan sangat berguna ya mba. Dan semoga masyarakat lainnya juga sadar

    BalasHapus
  52. Sedih banget ya kalo mengingat kebakaran hutan yang terjadi. Ngeri dengan akibat negeri tercinta ini yang harus kehilangna hutan setiap tahun. Semoga tidak ada lagi musibah di Indonesia.

    BalasHapus
  53. dengan mengadopsi hutan di harapkan kita mampu menjaga hutan di bumi untuk masa depan anak cucu kita nantinya

    BalasHapus
  54. Wah sungai buluh
    Aku pernqh bqaca salah satu cra menjaga hutan adlah dg melestarikan cerita rakyat
    Salah satunya soal harimau di sumatera
    Dg rasa takut mereka jd menghormati hutan

    BalasHapus

Komentar yang baik akan kembali ke pemiliknya. Jadi, berkomentarlah yang baik saja.