Menjadi Content Writer
Pada masa sulit
seperti pandemic ini, menjadi Content Writer adalah salah satu ikhtiar untuk
mendapatkan sumber penghasilan sampingan. Orang tertentu malah sudah bisa
menjadikan sumber penghasilan utama. Menggiurkan bukan?
Bersyukur sekali,
dipertemukan dengan orang-orang baik, yang alurnya makin kesini mensuport aku
untuk menjadi content writer. Meskipun, pemula dengan terus belajar, disiplin, rajin riset, rajin baca dan terus menulis
insya Allah akan menemukan klien yang menginginkan.
![]() |
Syarat Menjadi Content Writer |
Awal aku bergabung
menjadi content writer, diajak seorang teman. Isdamaya Seka. Diajari menulis
artikel secara gratis lalu bergabung mengisi sebuah web. Sejak tulisanku terbit
aku jadi lebih percaya diri menulis. Lalu, jadi kecanduan buat artikel. Padahal
sebelumnya aku pecinta fiksi.
Baru-baru ini, aku
mengikuti kelas untuk content writer. Ini juga kelas gratis. Meskipun kelas gratis namun
ilmunya luar biasa. Kata orang daging semua. Kalau sebelumnya aku diajari
bagaimana menulis sebuah artikel. Sekarang, bagaimana menulis artikel untuk
klien. Aku merasa sudah naik kelas. Seperti dapat durian runtuh, berguna sekali
untuk langkahku menjadi conten writer dan mengisi blog kesayanganku ini menuju
friendly SEO.
Adapun teman baik yang
mengajakku bergabung adalah kak Sakifah, Ketua komunitas ODOP, One day one
post.
![]() |
Sakifah Ismail, Admin Kelas Content Writer |
Pengisi materi adalah
kak Dee, kakak baik hati yang mau berbagi ilmu Cuma-Cuma. Semoga jadi amal
jahiriyah dan dibalas oleh Allah dengan banyak kebaikan.
![]() |
Pemateri kelas Content Writer : kak Dee |
Dari kelas ini, ada beberapa
istilah-istilah yang baru kuketahui. Istilah-istilah dasar yang
digunakan klien untuk menurunkan brief. Istilah tersebut seperti:
DL
DL atau deadline
sudah sering saya dengar sebelumnya. Yaitu batas akhir dari pengumpulan naskah.
Nah, seorang content writer harus disiplin, bisa menjaga DL yang diminta klien.
Tidak mempunyai banyak alasan untuk tidak tepat waktu.
Main kw
Kw ini sering
saya dengar di group BW Asyik, namun mau bertanya sungkan. (Jangan ditiru ya!)
KW adalah keyword utama. Dalam artikel yang dibuat ada beberapa keyword yang
dipakai. Sengaja dibuat sehingga ketika seseorang mencari informasi di google
pencarian, tulisan kita terbaca oleh mereka.
Long tail
Long tail adalah
kw turunan. Jenis kw ini akan menyertai keberadaan main kw dalam artikel. Diletakkan
bisa bersama dalam satu paragraf atau beda paragraf. Seorang content writer
harus pandai menganalisa dalam membuat kw ini.
![]() |
Contoh Keyword untuk Content Writer |
Ini contoh KWnya adalah belajar yang dibayar.
Long tailnya semua bisa menulis. Kita bisa belajar cari keyword dengan
memanfaatkan tools gratisan atau berbayar seperti Soovle dan Console. Dari sini
kita bisa menganalisis keyword yang efektif untuk dipakai. Keberadaan kw harus
menyebar ke dalam seluruh tulisan tidak saja mengumpul diawal, ditengah atau
diakhir saja.
Pernah tidak menemukan kalimat yang
diulang-ulang pada sebuah tulisan suatu web? Nah, barangkali itu kw turunan
yang sengaja penulis buat. Namun, sayangnya kalau berulang-ulang dan terkesan
melompat-lompat, tulisan terasa tidak natural. Siasatilah supaya kw yang dibuat
terasa natural dan enak dibaca.
Paham LSI
LSI adalah Latent Semantic Indexing yang
artinya kata kunci pendukung yang masih terhubung dengan kata kunci utama dan
sudah terindex dalam sistem pencarian. Ini bisa dikatakan sebagai long tail
juga. Hanya saja, bedanya adalah, kalau long tail bisa bukan dari kata yang
sudah terindex tetapi masih relevan dngan tujuan dan kw utama. Kalau LSI ini
sudah terindex. Cara mencarinya adalah masukkan kata misalnya “content writer” ke
google nanti cek kata turunan apa saja yang sudah terindex. Nah kata-kata yang
muncul itu seperti “content writer freelance” bisa kita masukan dalam artikel.
Internal link/esksternal link
Internal link = jika link yang disembunyikan itu berasal dari link artikel lain yang berasal dari website yang sama sedangkan eksernal link = dari website lain yang isinya relevan dengan bahasan yang sedang dibahas dalam artikel.
Sub Heading
Biasanya Sub
Heading Per 250 kata ada 1 sub heading. Seperti apa sub heading yang ideal yang
SEO Friendly? Sub heading / sub judul/ sub tajuk yang biasanya diminta adalah
yang padat, jelas dan mengandung kw di dalamnya tapii ada juga klien yang
meminta sub heading tidak perlu mengandung kw tapi langsung ke pokok kerangka
artikel secara keseluruha
Jika tidak ada
permintaan khusus maka idelanya di setiap 250 kata terdapat 1 sub heading. Supaya
SEO friendly maka di sub heading 1 itu harus terkandung kw. Pilihan kalimat untuk sub heading itu tidak
boleh bertele-tele melainkan harus jelas, singkat, dan padat.
Plagiarism
Cek plagiarism
untuk blog atau web orang lain itu wajib. Kita dapat menggunakan halaman berikut untuk
memastikan tulisan yang kita buat uniq dan bebas plagiarism.
- smallseotools
- prepostseo
- copyscape
Hard Selling/soft selling
Hard selling yaitu
tulisan yang langsung ke poinnya seperti spesifikasi harga dll. Sementara, soft
selling biasanya berawal dari cerita yang mengalir lalu persuade pembaca untuk menyukai
hal tertentu. Tidak to the point. Ada hal yang tersirat yang penulis sampaikan
General konten
General konten
biasanya konten yang banyak diminta oleh klien yaitu tulisan yang informatif.
Bukan hard selling, soft selling dan story telling. Tidak dari sudut pandang
penulis namun secara umum saja. Mengupas secara objektif tanpa ada kesan
“menjual”.
Itulah 9 istilah yang tidak asing lagi sebagai
aturan tidak tertulis yang sering digunakan oleh para content writer. Jadi
selain memahami kaidah kepenulisan, juga harus paham istilah-istilah tersebut. Secara umum, artikel itu harus ada bagian
pembuka, isi dan penutup. Dalam satu kalimat maksimal 20-30 kata. Dalam satu
paragraf, maksimal 5-10 baris. Font yang sering dipakai arial, calibri dan Time
new roman. Dicek plagiarism minimal menggunakan smallseo dan prepostseo. Nah,
istilah tersebut terpakai idealnya kalau ada orderan khusus dari klien.
Lalu, ratenya berapa setiap artikel para
content writer freelance sepertiku? Silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar
untuk sharing teman-teman!
Welcome to content writer world ... Ini tahun ke delapanku nyemplung di dunia content writer. Seneng sih meski uangnya receh. Buat beli jajan kalau job blog pas sepi wkwk
BalasHapusWah mantap mbak, angkat aku jadi muridmu mbak. aku sedang belajar ini. Asyik sih, tapi perlu semangat yang besar untuk tetap konsisten ya.
HapusMasih harus banyak belajar teruatam tentang istilah, cara mengaplikasikan, serta pemanfaatan maksimalnya sebagai penulis. Sesungguhnya beberapa kali pun baca, hanya long tail yang sedikit saya pahami. Mohon pencerahannya.
BalasHapusLangsung terjun banyak sedikit bisa membantu untuk lebih memahami kak. Saya juga sedang belajar, saya share supaya tidak lupa dan kececer.
HapusSemangat, Mbak. Keren penjelasannya. lengkap tentang apa adan siapa content writer itu.
BalasHapusDulu sebelum ngeblog saya juga sempat jadi content writer. Tapi setelah punya blog pribadi enggak lagi. Lebih leluasa ngeblog soalnya, nulisnya bisa panjaaaang, tema suka-suka kita dan untuk job lebih gede fee-nya #eh
Selain itu karena merasa sudah tuwaaa jadi dikejar sehari harus berapa tulisan gitu pusing kepala saya haha :D
Iya sih deadlinenya buat sakit perut, mual dan sakit kepala ya mbak Dian. Pengen juga sih dapat job dari blog, berhubung DA masih rendah, jadi nyambi nyambilah. hihihi
Hapusbener banget mengerjakan hobi yg dibayar adalah impian semua orang. Spti mbaknya ini senang nulis ikut pelatihan free dibayar pula duh paket lengkap ya mbak keren..
BalasHapusIya mbak kapan lagi belajar, usia sudah beranjak menua. Hihihi, dibayar meskipun receh sih. Tapi yang lebih senang itu dapat ilmunya.
HapusSelama ini terbiasa menulis di surat kabar, majalah hingga buku bersama, menulis ya sekadar menulis, semata menuangkan gagasan. Ternyata ketika "mencoba tersesat" di jagat blogger, ada trik-trik yang perlu dicermati. Sebagai anak bawang, sembilan istilah yang Kak Linda urai di atas sepertinya kudu saya pahami dan baca berulang-ulang.
BalasHapusHaduh sulit dipahami ya, saya juga lagi coba memahami dan nerapkan. Meraba-raba dan langsung praktik, tapi alhamdulillah sih diapprove. Berarti sudah sesuailah dengan permintaan klien. Btw, hebat kak sudah nulis di surat kabar.
HapusSaya basic-nya penulis cerita anak, Mbak Linda. Terus mulai belajar menulis konten juga. Alhamdulillah seru dan menyenangkan. saya banyak belajar hal baru. Misalnya soal keyword, turunan Keyword, LSI atau kata padanan dan lainnya. Alhamdulillah, mulaia da penghasilan dari menulis konten juga.
BalasHapushayo tularin mas penghasilannya. Eh! Ini juga masih belajar mas, seru sih kalau diapprove gitu. Suka senang aja jalaninya, semoga kedepannya bisalebih fokus dan ada penghasilan mas. Aamiin.
HapusWalah, saya pun baru tau istilah2 itu. Saya masih perlu banyak belajar nih huhu
BalasHapusTq sharing ilmunya yaa
Hayo mas! belajar bareng, saya juga baru memulainya semoga sampai menjadi good content writer.
HapusAwal nulis artikel di blog sendiri, saya tidak begitu mikirin istilah SEO.
BalasHapusPokoknya sekedar nulis, tapi hasilnya nihil gk keindeks di google.
Setelah belajar nulis artikel sama mastah blogger, akhirnya kebanyakan kasi tips bahwa setiap nulis artikel mesti ada pembuka, isi, dan penutup.
Sampai sekarang saya percaya dengan hal itu, jadi tiap nulis artikel ketiga bagian ini tetap saya pertahankan harus ada.
Originalitas artikel memang target semua content writer, biar bsa masuk pageone google heheheh
sama dong mas, awal saya isi blog saya isi dengan puisi, cerpen dan curhatan. Wkwkwk, jelas DA pun mentok ke satu, sedikit-sedikit sudah mulai belajar merangkak.
HapusSenangnya bisa ikut kelas gratis tapi materinya daging semua ya kak.
BalasHapusAlhamdulillah saya ngeblog baru setahun belakangan diseriusin. Umur domain juga masih setahun lebih dikit. Tapi luar biasa manfaatnya di masa sekarang ini.
Semoga aku segera nyusul deh dapat manfaatnya ya. Aamiin. blog ini juga belum ada setahun.
HapusWah belajar SEO ya mbak Linda... Mantul. Saya jg gitu belajarnya kayak ngemil, sedikit demi sedikit lama kan gemuk juga hehe.. Gemuk ilmunya yaa jgn orgnya hahaa
BalasHapusHahaha, gak pa pa gemuk mbak. Ciri-ciri orang makmur. Susah sih cernah istilah SEO ini, udah dibaca bolak balik payah pahamnya, dengan perlahan dan praktik ternyata bisa juga ya mbak.
HapusSenangnya yang bisa ikutan kelas gratis, ilmunya bermanfaat banget itu. Masya Allah sekali yaa yang mengadakan kelasnya. Bakal jadi amal jariyah tuh.
BalasHapusIya, semoga jadi amal jariyah bagi mastahnya kak, udah dikasih ilmunya langsung direkrut jadi team pula. apa gak double senengnya.
HapusMenjadi content writer sekarang sudah dilirik karena penghasilan nya juga menjanjikan ya kak.
BalasHapusApalagi bisa ikut class gratis dan belajar istilah baru dalam penulisan meski di awal sungkan bertanya.
Tentu menambah ilmu supaya bila ada job dari klient, tulisan kita diperhitungkan juga.
Ingat itilah sedikit dikit jadi bukit kak, kecil sih tapi kalau lama lama banyak juga kan.
Hapuskeren ya belajar buat dibayar, makasih ya mbak linda udah berbagi. mana aku belum baca chatnya uda ratusan wkwk. tapi aku lebih suka ngeblog sih mbak tenyata. bisa dapet uang jajannya gedean blog terus nulisnya suka-suka. cuma ya kerjanya ga tiap hari hihi
BalasHapusMau dong dicariin uang jajan yang gedean. Eh, diajari cari uang jajan yang gedean dikit mbak.
HapusNoted mbaa tipsnya. Ada beberapa yang aku udah lakukan beberapa lagi belum. Hehehe.
BalasHapusEmang di saat seperti ini CW lagi banjir job nih kayaknya hihi. Aamiin dah ya
Aamiin, hihihi ada aja sih mbak jobnya, cuma jarang juga keambil ngeri dengan deadlinenya.
HapusWah berapa kak ratenya. penisirin aku. hehe. btw tulisannya perlu aku baca ulang dan resapi nih. karena aku juga lagi belajar soal blogging. blm fasih semuanya. thanks for your sharing
BalasHapusPelan-pelan aja bisikinnya ya, hihihi. Adalah yang penting bahagia aja itu yang terpenting mbak
HapusMenjadi content writer harus memiliki ilmu serta pengalaman yang banyak agar bisa membuat diri kita ini layak jadi content wrtier
BalasHapusBetul semakin banyak pengalaman semakin cepat cara ngerjainnya ya. ada yang buat artikel gak nyampe satu jam. wow
HapusBeruntung banget kakak... Ikut kelas begini. Aku gak lulus hari itu.. tapi next chapter aku gak akan patah semangat buat daftar lagi..
BalasHapusHayo, semangat terus ya kak untuk improve diri.
HapusPingin juga ikut kelas gratis bermanfaat semacam ini. Kapan ya ada lagi?
BalasHapusNanti dikabari ya kak, kalau ada kelasnya lagi.
HapusSemoga sukses, kak. Memang hal pertama kudu enjoy ketika menulis artikel saat menjadi konten writer. Terkait teknis penulisan, nanti bisa didalami sambil jalan. Hehe
BalasHapusBetul mas, sambil jalan terbuka pemahaman saya. Hihihi
HapusWah.. Sangat bermanfaat untuk aku yg masih menjadi penulis pemula. Sukses selalu yaa mbak... :)
BalasHapusAamiin, sama sama pemula kak, hayo semangat belajar ya.
Hapusterima kasih kak, tulisannya bermanfaat untuk saya yang blogger pemula. belum pernah ikut kelas, blognya juga belum pernah menghasilkan uang.
BalasHapusSama mas, blog juga masih belum bisa ambil job, semangat ya. ayo naikin DA blognya.
HapusAlhamdulillah saya sudah setahun ini jd content writer Mbak... ya semuanya mesti diawali dengan menapak anak tangga pertama kan ya hehe... gak langsung ke puncak. Di Vira saya br dapat 15x, Sociago malah belum pernah. Semangat terus yaa Mbak Linda
BalasHapusAku di vira udah daftar tapi belum bisa bid mbak. Keren dah mbak sudah bisa menghasilkan lewat blog.
HapusWaaa ikut seneng baca artikelnya mbakk. Semoga banyak orang baik yg mau berbagi ilmunya ya. Hihi
BalasHapusBener banget sih ke 9 point di atas sering banget jadi bahan perbincangan temen2 blogger :)
Wah terima kasih banget dikasih tau sedikit ilmunya, aku jadi semangat untuk memperbaiki konten dulu sebelum menjadi profesional. Semoga bisa menjadi lebih baik lagi.
BalasHapusini sebenarnya catatan agar tidak lupa mbk, sambil jalan sambil belajar.
HapusTerimakasih mbak sudah merangkumnya di sini.
BalasHapussama sama mbak
HapusSharingnya keren sekali mbaa 😍. Sangat bermanfaat buat pemula seperti saya.. Suka deh dengan gaya penyampaian tulisan mba..
BalasHapusAamiin, terimakasih mbak apresiasinya.
Hapusbaca ini saya jadi makin tahu tentang blog yang baik dan bener kayak apa, izin bookmark ya mba tulisannya, bisa saya baca lagi kapan-kapan, karena artikelnya sangat bermanfaat buat saya, dan tentunya saya penasaran berapa fee untuk seorang content creator pemula atau udah senior. btw kalau mau gabung ODOP itu gimana mba?
BalasHapusSetiap tahun ada recruitmentnya kak, ditunggu ya.
Hapusintinya untuk jadi content writer adalah membantu kita untuk mencari peluang dan mendapatkan skill pengalaman untuk bekerja
BalasHapusCari sampingan ya mas, supaya ada fee yang masuk dari menulis.
HapusAkupun baru terjun nih kakak dan mau mulai fokus tahun ini tepat saat korona. Kemarin 2kemana? Masih menemukan jati diri hehehhe
BalasHapusIya, sama baru-baru ini juga. hikmah korona ya dek.
HapusSaat pertama kali nulis, saya pengennya bikin novel, lalu coba-coba jadi kontributor media online, senang rasanya saat tulisan dimuat media. Setelah ini nyaman nulis di blog. Content writer memang menjanjikan buat yang serius menjalaninya. Banyak peluang setelah jadi content writer, dapat penawaran jadi ghost writer juga. Seneng sih buatku semua jadi pengalaman berharga
BalasHapusIya pengalaman itu yang mahal ya kak, aku awalnya malah nangkring di cerpen, puisi, lalu pindah haluan nih.
HapusMenikmati jadi content writer memang butuh perjuangan, karena diri sendiri yang berperan untuk menyemangati diri. Semoga makin hari makin terus bisa berbagi dengan ilmu juga tulisan yang bermanfaat ya Mbak.
BalasHapusAamiin. Betul, berbagi untuk menyemangati diri tepatnya.
Hapuskalau rate sih dikembalikan ke masing-masing orang mbak. mau pasang tarif berapa. karena ada juga yang punya rate receh asal banyak job yang masuk. tapi kalau saya pribadi sih lihat sikon mbak. lagi pingin receh apa mau yg selow tapi duitnya gedhe. hehehe
BalasHapusReceh lama-lama jadi banyak ya kak. alhamdulillah.
HapusKeren, Mbak ulasannya. Saya masih fokus ngeblog aja dan belum coba jadi content writer. Ilmunya mesti dipelajari dulu, karena kalau di blog saya cenderung nulisnya masih suka-suka :D
BalasHapusIsh, apalah mbak Muyas ini, belum ada apa-apanya bila dibandingkan mbak.
HapusKeren banget Mbak, saya malah beberapa kosakata diatas baru tahu juga maksudnya. Saat ini lebih fokus mengelola blog pribadi karena ada tugas sebagai pengajar.
BalasHapusTapi nikmat kan mbak pengisi blog ada suka dan dukanya. semoga jadi amal kebaikan.
HapusMantap sekali kakak, jadi content writing itu luar biasa. bisa buat sampingan, bisa buat di fokusin. Banyak juga yang sudah berhasil dengan hasil puluhan juta per bulannya.
BalasHapusWih, mau dong yang sampai jutaan perbulan. Caranya gimana ya?
HapusWah ilmu daging semua nih, harus pelan-pelan mencernanya . thanks so much mbak ini yang saya cari-cari nih
BalasHapusternyata banyak hal yang harus diperhatikan sebelum mulai terjun menjadi seorang content writer, terima kasih tulisannya kak
BalasHapus