Trik Menolak Softly Ketika Anak Meminta Bantuan Menjawab
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Smart Moms
Hari ini anak-anak akan mulai ujian
semester dua di rumah. Bagaimana perasaan Moms semua? Apa seperti saya ya? Ada sedikit
kekhawatiran, ujian tidak seperti yang diharapkan. Tidak adanya pesaing di
rumah, bisa jadi membuat anak merasa longgar. Tidak serius. Lupa akan tanggung
jawabnya untuk menyelesaikan ujian.
Lebih lagi, ketika anak mendapatkan
soal yang menurut mereka sukar. Sanggupkah kita untuk tidak membantu menjawab?
Apalagi kalau kita tidak tahan dengan rengekannya, yang berujung merajuk dan
tidak mau mengerjakan soal. Anak kelihatan frustasi dan menyerah. Duh, ambyar!
Pola tidak tahan dengan rengekan
anak itu bisa membubarkan role yang dibangun di sekolah selama ini. Akibatnya,
ujian di rumah meninggalkan nilai minus. Anak akan berfikir, aktivitas,
pembelajaran proses tidak penting, yang penting adalah nilai akhir, hasil ujian
tinggi. No no no! Produknya, anak memiliki mindset, tidak apa melimpahkan
tanggung jawab ke orang lain. Tidak apa berlaku tidak jujur. Akhirnya, nilai
dan kesadaran moral anak terganggu. Terbiasa ambil jalan pintas. Yang penting “gue
hebat” meskipun bukan hasil jerih payahnya sendiri.
Duh, jangan sampai terjadi ya? Jangan
karena orang tua merasa toleran lalu mengabaikan perkembangan moral anak.
Biarkan anak tumbuh dengan keistimewaannya. Jangan dipaksakan. Semoga, kita bisa jadikan anak-anak kita menjadi investasi di dunia dan akhirat
kita. Jadi, ujian dirumah berusaha sekuat mungkin untuk tidak membantunya,
inilah empat trik orang tua menolak secara soft ketika anak meminta bantuan
menjawab:
Ungkapkan Peraturan Ujian Di Rumah
Anak
merengek meminta tolong menjawab soal ujian bisa jadi karena di rumah longgar
akan peraturan. Tunjukan peraturan dari sekolah bahwa ujian kakak tidak boleh
dibantu. Meskipun ibu guru tidak tau. Tetapi Allah tidak menyukai kalau kakak
tidak jujur. Ungkapkan kalau kita lebih memilih kakak jujur dan percaya dengan
kemampuan diri sendiri.
Diberi Penguatan
“Bunda,
nomor ini apa jawabannya?” tanya anak.
“Coba
Bunda baca. Oh … ini coba kakak ingat ingat lagi! Bunda yakin kakak bisa.”
“Nanti
salah, Bun!”
“Gak
apa-apa, lebih baik salah untuk belajar supaya benar. Tetapi anak Bunda mandiri
daripada bunda yang jawab. Nanti kakak jadi lembek. Uugh, gak mau dech Bunda.”
Smart
moms, penguatan kepada anak akan membuat anak memiliki kecerdasan emosional
yang luar biasa. Percaya diri dan mandiri.
Diarahkan Menggunakan Clue
Jika
anak benar-benar kesulitan, berikan clue yang mengarahkan cara berfikir anak. Sekedar
bentuk perhatian bahwa kita memperhatikannya. Tetapi bukan memberi tahu. Misalnya
pada soal kelas dua SD berikut ini.
“Bun,
salah satu langkah menggambar imajinasi
adalah. . .
a. Lemkan gambar c.
hias dengan biji- bijian
b. Buatlah sketsa gambar
Jawabannya A kan, Bun!”
“Ketika kakak menggambar, apa menggunakan lem?”
“Oh, iya Bun. Kakak lupa.”
Begitulah berikan clue yang membuat anak merasa tidak terkesan sendiri
dalam kebingungan.
Memberikan Reward
Wah, senangnya jika anak dapat mengerjakan
soal ujian dengan baik. Tanpa rengekan. Tanpa drama. Tanpa dibantu orang tua
untuk menjawab. Artinya orang tua sudah berhasil melatih anak mempunyai
kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sudah tercapai untuk
mewujudkan sifat mandiri anak. Sudah tercapai untuk mengembangkan karakter baik
yaitu bersifat jujur. Saatnya berikanlah reward ke mereka. Peluk mereka. Ungkapkan
kalau kita bangga punya mereka. Dan berikan reward atau penghargaan ketika
mereka selesai mengerjakan ujian. Misalnya memberikan es cream atau makanan
kesekuaannya.
Jadi, pada hakikatnya tertib dan tidak
tertibnya ujian di rumah tergantung pada orang tua. Bersih dan tidak bersih
juga tergantung orang tua. Salah memberi bantuan akan jadi masalah akhirnya.
Ya, Allah, ya Rahman ya Rahim, jadikanlah kami ayah dan ibu yang baik buat anak keturunan kami. Jadikanlah kami ini guru yang baik buat anak murid kami. Dan jadikanlah anak anak kami anak-anak yang baik buat kami. Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, jadikanlah kami dan anak-anak kami hamba-Mu yang baik. Ust. Yusuf Mansyur
Yang kelas 9 ada ujian sekolah, dan aku melipir enggak mau ikutan ngerjain, karena online di laptop dan dia malah marah waktu aku ada di dekat situ, karena ganggu katanya hahaha
Kejujuran mesti diajarkan sejak dini.
Semoga anak-anak kita semua jadi anak yg jujur dalam kondisi apa pun aamiin
Anakku gak suka matematika, lebih suka gambar & bikin komik. Jadi aku pun gak memaksa nilai matematikanya harus bagus. Yg penting di atas minimal aja.
Jadi pas ujian di rumah juga dia yg kerjain sendiri. Apa pun hasilnya, yg penting anak kita sudah berusaha.
ujian sekolah, baru paud tapi artikelnya oke, nih. Trims sharingnya, meski ujian di rumah, bukan berarti bisa nanya ke ortu, ya.
Karena jika mereka dibantu saat ujian, mereka lama kelamaan akan terbiasa tuk tidak jujur pada diri sendiri.
meskipun mungkin nilai yang didapat tidak bagus, jika di peroleh dengan kerja keras selama belajar tentu akan memuaskan