Kelelahan bekerja saat puasa? Inilah 5 Cara ampuh agar Suami Mau Membantu Pekerjaan Istri
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Bunda!
Percaya
tidak percaya, pekerjaan istri di rumah adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu
dan tenaga yang extra. Lebih lagi di bulan Ramadhan saat masa social distancing
seperti sekarang ini. Pekerjaan istripun bertambah, tidak hanya membuat menu
sahur dan berbuka yang beraneka ragam, tetapi juga mendampingi anak anak
belajar, mengingat libur corona masih berlanjut.
![]() |
Sumber pixabay.com |
Ini terkadang
membuat istri terekan dan stres karena kelelahan. Suamipun terkesan kurang
peka. Tidak ada salahnya meminta bantuan suami, sehingga dapat menjalankan
ibadah dengan khusuk. Tetapi, beberapa suami, alih-alih mau membantu, yang ada
malah membuat istri merasa sakit hati karena mendapat penolakan. Beban
pekerjaan jadi bertambah berat.
Ada 5
cara ampuh agar suami mau membantu pekerjaan istri:
- Berbicara saat suami benar-benar bisa mendengar
![]() |
Suami benar-benar bisa mendengar setelah "berkumpul" |
Orang
orang tua dulu menasehati jika ingin berbicara dengan suami berbicaralah
setelah “berkumpul”.
"Setelah kontak fisik antara suami istri akan menimbulkan hormon bahagia, menjadi lebih bersemangat dan menghargai pasangan. Saat inilah kata-kata istri sering didengar."
Ungkapkanlah, bahwa anda selama ini kelelahan
mengurus rumah dan butuh bantuannya. Berdiskusilah kira-kira pekerjaan apa yang
bisa diambil alih oleh suami dan buat kesepakatan bersama.
- Pemilihan kata yang tepat
![]() |
Pemilihan kata yang baik, lemah lembut |
Ketika berbicara dengan suami pilihlah
kata-kata yang tepat. Hindari kata yang terkesan mengintrupsi. Suami tak menyukai
kata yang memerintah. Misalnya “Mas, mau keluar ya? Aku titip gula sekilo ya!” padahal
tujuanya sama meminta suami membelikan gula. Rasanya beda ‘kan dengan kalimat
berikut, “Mas, belikan gula sekilo!”
- Sampaikan keluhan dari hati bukan dengan mengomel
![]() |
Suami tidak suka istri yang terus mengomel |
“Mas,
badanku lemes, tolong bantuin cuci piring ya!” kalimat ini insyaallah direspon
baik oleh suami. Dibandingkan mengomel tidak jelas, dengan tetap cuci piring.
Suara piringpun beradu semakin gaduh.
Suami
paling tidak suka dengan istri yang terus mengomel. Alih-alih akan dibantu,
yang ada suami keluar dari rumah atau tetap dengan ponselnya. Sakit hati ‘kan? Kalaupun
dapat bantuan, suami akan mengerjakan dengan setengah hati.
- Rendahkan intonasi saat bicara
Seni berbicara sangat mempengaruhi
dalam meminta tolong kepada suami. Sebenarnya tidak ada suami yang tidak peka
hanya saja, suami bingung apa yang harus dilakukan atau dibantu. Apalagi suami
yang selama record hidupnya dilayani
oleh ibu. Sampaikan apa yang harus suami lakukan, beritahu caranya dengan
intonasi yang rendah. Berbeda dengan meminta tolong dengan anak. Ditambah lagi
dengan muka yang menghiba kalau butuh bantuan. Yakin, suami luluh saat itu
juga.
- Berikan reward berupa pujian
![]() |
Pemberian Reward setelah dibantu |
“Duh, enak banget masakannya, Dek!”
Istri
mendapat pujian seperti kalimat di atas akan merasa bahagia, melayang layang,
hilang rasa lelah dalam proses memasaknya. Begitu juga suami akan merasa
dihargai jika kerja kerasnya dalam membantu istri mendapat pujian. Istri jangan
sungkan memberi pujian, tak hanya esok akan dibantu lagi tetapi akan menambah
kehidupan berumah tangga semakin menarik dan bahagia.
Nah,
itulah cara ampuh agar suami mau membantu pekerjaan istri di rumah. Jika mampu
menghandle semua, tidak masalah melakukannya sendiri. Mengerjakan pekerjaan
rumah adalah kemuliaan untuk istri, pahalanya melimpah ruah. Tetapi jika sangat
kelelahan, tidak ada salahnya meminta tolong dengan cara yang baik bukan?