Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menolak Musibah Corona dengan Bersedekah


Sumber Gambar : www.islampos.com


Bagaimana sedekah bisa menolak musibah?

“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR. Imam Baihaqi)

Musibah itu sesuatu yang terjadi karena takdir Allah. Ketika seseorang ditakdirkan oleh Allah terinfeksi virus corona, maka bisa jadi dia akan terhidar karena sedekah yang telah ia lakukan. Sedekah membuat seseorang mulia di mata Allah, yang dibalas dengan salah satunya akan dihindarkan dari musibah. Dalam masa pandemi corona seperti sekarang ini, dengan tetap waspada, ikuti anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah saja dan bersedekah. Insyaallah terhindar dari musibah corona. 

Masalahnya, sulit sekali bersedekah di masa perekonomian seperti sekarang. Jangankan untuk bersedekah, untuk diri sendiri saja terasa kurang. Merelakan tangan dibawah seakan menjadi solusi. Tetapi, di sisi lain ada orang yang mengambil kesempatan ini untuk menjadi manusia yang dimuliakan Allah. Memilih bersedekah untuk menolak musibah corona ini. 

Mereka bukan dari kalangan orang kaya saja, orang kurang beruntungpun berperan. Ini bukan berbicara soal kaya atau miskin, tetapi tentang niat dan kesungguhan suatu tindakan.

Belajar dari putri Abu Bakar as-Shiddiq yang bernama Asma, ia selalu bersedekah meskipun kondisi kehidupanya pas-pasan. Konon ia tidak pernah menyimpan hartanya sampai besok pagi.

Mau mengambil bagian pada barisan tangan yang berada di atas, empat hal ini bisa dilakukan: 

1. Bersedekah dengan Harta
Bersyukur sekali, di masa pandemi ini dilimpahkan rejeki yang melimpah. Segera ambil bagian. Banyak yang membutuhkan. Berbagi sebanyak mungkin. Bantu tim medis mempunyai APD. Berbagi masker bagi yang membutuhkan. Berbagi sembako bagi kaum yang sangat terpengaruh pandemi ini. Misalnya OJOl, tukang becak, tukang bangunan, pedagang kecil. Jangan lupa guru honorer swasta, guru ngaji yang tanpa mereka minta sebenarnya mereka membutuhkan. Libur sekolah karena pandemi membuat mereka tidak menerima pembayaran SPP. 

2. Bersedekah dengan Tenaga 
Lakukan perbuatan baik, prilaku positif. Misalnya memakai masker, mematuhi himbauan pemerintah. Meneruskan himbauan untuk berdiam diri di rumah saja kepada orang orang sekitar. Berfikir positif. Menulis konten positif tentang ibrah dibalik musibah corona ini. Masih banyak lagi perbuatan baik yang bisa dilakukan dan itu bernilai sedekah.

3. Bersedekah dengan Senyuman 
Senyum tulus adalah sedekah yang paling murah. Meskipun, di rumah saja, masih bisa berbagi senyuman. Dimana kehidupan tidak bisa lepas dari ponsel, lewat benda persegi ini pemberian senyuman dapat menguatkan satu dengan yang lainnya. Berbagi rasa syukur. Meskipun ditengah pandemi ada nilai positif yang hadir ditengah masyarakat yaitu dapat menghabiskan waktu bersama keluarga. Berbagilah catatan-catatan positif yang memberi pengaruh positif kepada orang lain. Sehingga orang berfikir positif dan bahagia. 

4. Bersedekah dengan Shalat Dhuha
Berada di rumah saja membuat punya waktu untuk beribadah. Salah satunya adalah shalat Dhuha. Shalat yang biasanya susah sekali untuk terlaksana sebab berada di jalan atau tempat kerja. 

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim)

Itulah empat hal yang bisa membuat mulia dimata Allah dengan bersedekah. Lalu, dibalas dengan perlindungan sehingga jauh dari musibah corona

Banyak Penyalahgunaan amanah di tengah pandemi membuat ragu bersedekah, benarkah? 


            Siang itu, ada seorang laki-laki yang mengaku dari panti jompo dari Bandar Lampung meminta sumbangan. Ia sodorkan kertas yang berisi nama-nama pemberi sumbangan. Aku menghernyitkan dahi. Ada nama tetangga. Ia menyumbang seratus ribu rupiah. Jumlah yang banyak ditengah masa yang sulit seperti sekarang. Aku menggaruk kepala, bagaimana bisa seseorang yang setiap hari hanya makan dengan nasi dengan cabe dicampur terasi, begitu antusiasnya untuk berbagi ditengah pandemi.

            “Sudah lapor pak RT,” tanyaku.
            “Belum!” Jawabnya dan disusul permintaan untuk memberi seikhlasnya saja.

            Akhirnya, aku tidak memberikan karena memang dari RT dilarang memberikan sumbangan yang tidak jelas. Aku kasihan dengan tetangga yang terlanjur memberi sumbangan. Ketika kutanya. Ia hanya menjawab, “Tidak apa apa, yang penting ikhlas. Nilainya di mata Allah sama.” Sayang sekali jika disumbangkan ke tempat yang amanah, tentu lebih baik lagi.

            Lain cerita dengan banyak status yang ada di jejaring sosial. Berisi curhatan-curhatan kalau perangkat desa di tempat mereka berada, pilih kasih dalam memberi sumbangan terkait pandemi. Keluarga dan kenalan perangkat desa saja yang memperoleh sembako.

            Dari contoh kecil cerita di atas ada kesangsian sebagian masyarakat untuk bersedekah. Takutnya niat yang baik tidak di sampaikan kepada yang berhak.

            Kabar baiknya, Dompet Dhuafa punya record pelayanan yang amanah. Ini memiliki 5 pilar program utama yang memiliki tujuan besar dalam mengentaskan kemiskinan.

Sumber Gambar : dompetduafa.org
Salah satu kegiatannya ditengah pandemi ini adalah berperan aktif dalam membagikan sembako maupun berbagi APD tenaga medis.

Sumber Gambar : dompetdhuafa.org
Untuk berdonasipun sangat mudah, cukup klik website dompetdhuafa.org. Pilih jenis donasi. Apakah zakat, infaq/ sedekah, wakaf, kemanusiaan atau zakat fitrah. Donasi dimulai dari 10.000 rupiah saja. Insyaallah mudah dan amanah.

Yuk, ambil ponsel tolak musibah corona dengan bersedekah melalui @dompetdhuafa.org! Mudah dari rumah saja.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

Halamansekolah.com
Halamansekolah.com Seorang pembelajar, yang ketika merasa lelah, ia ingat bahwa hidup ini hanya untuk beribadah. Dan momen itu sebentar saja.

5 komentar untuk "Menolak Musibah Corona dengan Bersedekah"

  1. Iya Mbak. Kalau misalnya ada yang minta-minta sumbangan ke toko juga aku paling ngasihnya 2.000 aja. Soalnya aku juga nggak yakin sih apakah benar untuk yang membutuhkan

    Alhamdulillah sih ada Dompet Dhuafa yang insya Allah amanah dalam menyalurkan sumbangan kita kepada yang membutuhkan

    Selain Dompet Dhuafa, ada juga dari kitabisa.com, trakteer.id, dan karyakarsa.com yang membuat akun official untuk berdonasi demi kebutuhan Covid bagi petugas medis dan orang yang membutuhkan

    Semoga badai cepat berlalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah. Terimakasih mas Zen atas informasinya. Semoga semakin banyak orang yang tau tentang Dompet Dhuafa, kitabisa.com, trakteer.id, dan karyakarsa.com semakin banyak orang yang bersedekah ke sana.

      Hapus
  2. Cakep, Mbak. Semoga menang :)

    BalasHapus
  3. Banyak cara bersedekah..tinggal mau melakukannya atau tidak ya kak..

    BalasHapus

Komentar yang baik akan kembali ke pemiliknya. Jadi, berkomentarlah yang baik saja.