Ketika si Kecil sakit
Aku
bersandar di dipan tempat tidur, sambil membopong si kecil di pangkuan.
Diletakkan sebentar saja, ia akan terbangun dan menangis. Sebentar-bentar ia
terjaga meminta minum, atau merenggek. Sesekali, ayahnya yang menggantikan dan aku
tidur. Tetap saja si kecil mencariku, karena dia masih ASI.
Akhirnya
kami berdua sama-sama sempoyongan karena kurang tidur. Ketika mencapai pagi,
kami buru-buru bawa dia ke tukang urut, takut badannya panas karena kecapean. Sebab
paracetamol yang kuberi belum menurunkan panasnya.
Sampai
siang hari, ia masih saja rewel. Maunya digendong terus. Tidak sempat masak,
menyapu, mencuci, tidak pergi ke sekolah, pun tidak dapat membuka laptop untuk
menulis. Saya ingat kata emak senior “kalau anak sedang sakit, dan merengek
terus, tidak mau makan, itu menandakan ada yang serius yang sedang anak derita.
Jangan anggap sepele, pada dasarnya sesakit apapun anak, ia akan tetap mau
turun dan main. Kalau sudah enggan untuk main bawalah ke dokter.”
Menjelang
Ashar, saya masak sayur bayam dua ikat, sementara si kecil digendong ayah.
Untuk menambah ASI. Tidak disangka, si kecil makan sayur bening bayam itu,
tanpa nasi. Kuahnya juga diminum. Habis magrip dia tertidur. Senangnya, bisa
selonjoran kaki sambil belajar di ODOP cara buat opening yang menarik. Semoga
malam ini si kecil dapat tidur nyenyak. Aamiin.
Ada
beberapa yang bisa membantu kesembuhan si kecil. Pertama, berdoa kepada Allah
mohon kesembuhan. Kedua, berikan yang segar-segar, buah-buahan dan
sayur-sayuran misalnya. Ketiga, berikan sesering mungkin ASI. Pertolongan
pertama sebelum ke dokter, bisa laburkan ke perut, kuduk dan kaki bawang merah
yang digebrek dicampur minyak. Keempat, berikan sesering mungkin air putih
supaya perut tidak panas.
Semoga
Allah selalu berikan kesehatan untuk kita semua. Aamiin. Eh, maafkan daku sudah
curhat gaje.
Posting Komentar untuk "Ketika si Kecil sakit"
Komentar yang baik akan kembali ke pemiliknya. Jadi, berkomentarlah yang baik saja.