Kenapa Menulis?
Kenapa Menulis?
HAMKA dikenal sampai masa ini karena tulisannya. Petuahnya masih
didengar, semangatnya masih menyebar, ilmunya masih keluar, mengalir
dari generasi ke generasi. Sesuai janjiNya, pahala beliau juga akan
terus bertambah sampai zaman berakhir.
Oleh karena itu, aku ingin
menulis. Aku berusaha menulis. Aku belajar menulis dan konsisten
menulis. Menulis apa saja, yang kira-kira bermanfaat dan dapat
dibagikan. Mengikuti group kepenulisan di media sosial yang memberikan
peluang satu hari satu postingan dengan
tema yang ditentukan. Hal ini sangat membantu untuk menjaga rutinitas
dalam menulis. Selalin itu akan ada improvisasi dalam tulisan. Biasanya,
penanggung jawab tema pada hari itu akan mengomentari tulisan, bahkan
ada yang memberikan reward. Percayalah, bakat akan terkalahkan oleh
kerja keras saat latihan.
“Tulisannya tidak bagus!”
Membaca komen seperti itu, frustasi? Manusiawi. Tetapi tidak terlalu di
simpan dalam hati, jadikan lecutan yang dapat menerbangkan lebih
tinggi. Fokus kepada jumlah like yang didapat, atau pada komentar yang
membangun. Positif! Positif! Berfikirlah positif terus, dan teruslah
menulis. Hukum alam, jika kita berfikir positif, maka alam akan merespon
dengan hal yang positif. Jika kita berfikir tulisan kita baik, maka itu
benar benar akan baik. Asep Mahfudz (2012) mengatakan bahwa ucapan dan
tindakan manusia merupakan produk dari apa yang dipikirkan. What you
think you real. Apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi.
Ikuti kaidah- kaidah kepenulisan, selalu belajar. Hasilnya berbaik
sangka pada Allah. Suatu saat nanti Allah akan berikan kemampuan dan
tulisan yang smart. Amiin.
Kalau sudah berfikir seperti itu, insyaallah menulis menjadi cara agar semakin dekat dengan Allah. Perbanyak membaca buku-buku yang bermanfaat untuk memperkaya ide. Peka terhadap lingkungan untuk dapat dijadikan sumber inspirasi. Dan berusaha menulisnya dari hati, karena yang ditulis dari hati, akan diterima oleh hati para pembaca. Selamat datang ke dunia menulis wahai jiwa. Percaya diri dan istiqomahlah dalam menulis.
Nasehat untuk diri sendiri.
kita adalah apa yang tulis dan ucapkan. apa yg ditulis dan ucapkan adalah apa yang dipikirkan. apa yg dipikirkan adalah apa dia lihata dan baca
BalasHapusTottaly agree kak "Percayalah, bakat akan terkalahkan oleh kerja keras saat latihan." Nice quote nih
BalasHapusAda ungkapan mengatakan konsisten mengalahkan si pintar , sehingga menjadi lecutan buat terus menulis.
BalasHapus