Belajar Dari Murid
Jika pukul 7.30 pagi, engkau melewati sekolahku, engkau akan
mendengar suara anak-anak yang membaca surah-surah juz 30. Tidak membaca
memakai JuzAmma tetapi mereka sudah hafal di luar kepala. Sekolahku
bukan SD IT, tetapi Sekarang ini sekolah negeripun berlomba-lomba
menanamkan karakter pada peserta didik. Pihak sekolah dan orang tua
sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk membangun pondasi Agama sejak
dini.
Alhamdullillah, berbeda jauh dulu ketika zaman aku sekolah. Ayat-ayat pendek yang hafalpun yang terpendek. Sekarang malah terbantu ikutan hafal karena mendengar mereka membaca setiap pagi. Terkadang, merasa malu berhadapan dengan anak kelas 1 SD yang sudah hafal An Naba.
Tidak sampai di situ saja, mereka juga sudah tau adab. Senang mendengar ketika melihat salah satu dari mereka makan dan minum berdiri, lalu seorang dari mereka mengingatkan untuk duduk. Atau ketika teman saling berbalas ejekan lalu seorang dari mereka mengingatkan "hayoo, neraka Hutamah lho untuk pengejek". Sambil meletakkan jari ke mulutnya. Mengisyaratkan untuk diam.
Aku sadar perubahan religi yang kental juga beriringan dengan godaan zaman yang semakin dahsyat. Semoga anak-anak kuat. Tetap tangguh. yang penting adanya regenerasi ke arah lebih baik. Tidak tau menjadi tau. Bukankah Imran dulunya seorang yang biasa, tapi karena ketaatannya kepada Allah, kemudian namanya tercatat dalam Al Qur'an? Karena ketaatanya itulah dia dianugrahi seorang anak perempuan luar biasa. Maryam. Dari rahimnya lahirlah nabi Isa.
Semoga makin ke sini keturunan kita, generasi kita semakin mengenal Allah. Tak risau dulu seperti apa? Hafalan ayat sedikit. Yang terpenting selalu ada niat untuk berubah menjadi baik. Tidak ada salahnya belajar dari murid?
Alhamdullillah, berbeda jauh dulu ketika zaman aku sekolah. Ayat-ayat pendek yang hafalpun yang terpendek. Sekarang malah terbantu ikutan hafal karena mendengar mereka membaca setiap pagi. Terkadang, merasa malu berhadapan dengan anak kelas 1 SD yang sudah hafal An Naba.
Tidak sampai di situ saja, mereka juga sudah tau adab. Senang mendengar ketika melihat salah satu dari mereka makan dan minum berdiri, lalu seorang dari mereka mengingatkan untuk duduk. Atau ketika teman saling berbalas ejekan lalu seorang dari mereka mengingatkan "hayoo, neraka Hutamah lho untuk pengejek". Sambil meletakkan jari ke mulutnya. Mengisyaratkan untuk diam.
Aku sadar perubahan religi yang kental juga beriringan dengan godaan zaman yang semakin dahsyat. Semoga anak-anak kuat. Tetap tangguh. yang penting adanya regenerasi ke arah lebih baik. Tidak tau menjadi tau. Bukankah Imran dulunya seorang yang biasa, tapi karena ketaatannya kepada Allah, kemudian namanya tercatat dalam Al Qur'an? Karena ketaatanya itulah dia dianugrahi seorang anak perempuan luar biasa. Maryam. Dari rahimnya lahirlah nabi Isa.
Semoga makin ke sini keturunan kita, generasi kita semakin mengenal Allah. Tak risau dulu seperti apa? Hafalan ayat sedikit. Yang terpenting selalu ada niat untuk berubah menjadi baik. Tidak ada salahnya belajar dari murid?
Masya Allah. Semoga kita selalu bs belajar ya kk. Tq tulisannya keren kk
BalasHapusaamiin. tadinya mau buat untuk tantangan tapi belum selesai. jadi cerita di sekitar aja yang mudah.
Hapus